Tim SAR Turunkan Penyelam di Lokasi Tabrakan Speedboat

tim
Tim SAR turunkan dua penyelam dari Marinir.

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Tim SAR dari Basarnas Kaltim-Kaltara, hari ini, Sabtu (30/6/2018) sekitar pukul 14.00 Wita mulai menurunkan personil penyelam di lokasi tabrakan speedboat yang membawa penumpang dari Tawau, Sabah, Malaysia di perairan perbatasan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kaltara dengan Sabah, Malaysia.
Tim penyelam diturunkan ke dasar laut untuk mencari dua korban yang masih belum ditemukan, yakni Bastian, umur 6 tahun, penumpang speedboat dan Olong yang diduga adalah salah seorang motoris dari dua speedboat yang bertambarakan, Jumat malam (29/6/2018) sekitar pukul 19.00 Wita.
“Tim penyelam baru bisa diturunkan pukul 14.00 Wita saat air laut pasang dan arus air dibawah permukaan tidak terlalu kencang. Tadi pagi penyelam belum bisa diturunkan karena air dangkal dan arus sangat kencang berputar ke arah perairan Sabah,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto melalui Grup WatsApp Basarnas.
Penyelam yang diturunkan mencari dua korban yang belum ditemukan berasal dari unsur SAR Gabungan dari Marinir/Taifib & Basarnas dengan bantuan KRI TAHTU 853 dari TNI AL. “Kita harapkan korban bisa ditemukan, meski melihat arus bawah laut tadi pagi korban kemungkinan sudah bergeser ke wilayah perairan Sabah,” tambah Octa.
Kecelakaan di laut yang melibatkan dua speedboat, satu dari arah Tawau menuju Nunukan dan satunya lagi dari arah Nunukan menuju Tawau,13 penumpang selamat, 5 orang meninggal, dan 2 dalam pencarian. Korban meninggal dan sudah teridentifikasi di RSUD Nunukan semuanya berasal dari dari daerah Nusa Tenggara Timur.
Korban meninggal adalah Agustina Jawakelen, umur 32 tahun, perempuan, alamat di Nunukan di Kampung Timur. Anis Platin n(54), laki-laki, alamat Kampung Jawa RT 06, Nunukan. Barek Beguir (35), perempuan, alamat Kampung Timur RT 31, Nunukan. Viani Nuktin, 13 tahun, alamat Kampung Timur RT 31, Nunukan. “Satunya lagi korban meninggal, jenis kelamin laki-laki belum teridentifikasi,” tambah Octa.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan Niaga.Asia di Nunukan, speedboat yang berangkat dari Tawau menuju Nunukan tersebut penumpangnya diduga kuat para TKI yang diliburkan majikannya. “Biasanya majikan di Malaysia setelah memberikan libur kepada TKI yang muslim, kemudian beberapa minggu setelah Idul Fitri juga memberikan libur ke TKI non muslim,” lapor Budi Anshori, wartawan Niaga.Asia di Nunukan. (001)