Tingkatkan Ekspor, Kemendag Ajak Pengusaha Manfaatkan IA-CEPA

aaaa
ilustrasi

JAKARTA.NIAGA.ASIA– Kementerian Perdagangan mengajak seluruh pemangku kepentingan bersiap menghadapi implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Hal tersebut diutarakan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam Forum Pengembangan Ekspor Nasional dan Sosialisasi Hasil Perundingan Perdagangan Internasional IA-CEPA di Tangerang, Banten.

“Kemendag akan memonitor, memelihara, dan menjaga perundingan-perundingan perdagangan, khususnya IA-CEPA agar implementasinya berjalan baik. Selain itu, Kemendag akan memfasilitasi UMKM untuk dapat memanfaatkan berbagai perundingan perdagangan internasional,” papar Wamendag.

Kemendag tengah berfokus pada penyelesaian perundingan dan membuka kerja sama dengan negara-negara nontradisional. Sebanyak 22 perjanjian dagang dengan negara mitra telah diselesaikan, 13 mulai berlaku, dan 9 dalam proses ratifikasi. Indonesia juga sedang merundingkan 8 perjanjian perdagangan dan meninjau ulang 3 perjanjian yang sudah berlaku.

Untuk mendiversifikasi pasar ekspor dan mengurangi eksternalitas ekonomi negara mitra terhadap neraca perdagangan Indonesia, Kemendag juga sedang menjajaki 21 perjanjian baru. 18 di antaranya merupakan perjanjian bilateral dengan negara mitra nontradisional di kawasan Afrika, Amerika Latin, Eropa Timur, dan Pasifik.

IA-CEPA adalah salah satu hasil perundingan dagang yang telah ditandatangani dan diimplementasikan pada 5 Juli 2020. IA-CEPA merupakan perjanjian perdagangan bilateral yang terlengkap dan terdalam jika dibandingkan dengan perjanjian perdagangan bilateral lainnya yang telah dimiliki Indonesia selama ini. IA-CEPA memiliki cakupan komitmen yang komprehensif, meliputi perdagangan barang, perdagangan jasa, penanaman modal, dan kerja sama ekonomi.

Cakupan IA-CEPA yang komprehensif tersebut memberikan beberapa manfaat bagi perekonomian Indonesia, yaitu terbukanya akses barang dan jasa ke Australia, masuknya investasi Australia ke Indonesia, dan mendorong pembangunan SDM Indonesia.

IA-CEPA juga memfasilitasi kolaborasi antara Indonesia dan Australia dengan memanfaatkan keunggulan negara masing-masing untuk menyasar pasar di kawasan atau di negara ketiga. Contohnya pada industri makanan olahan berbahan dasar daging dan gandum yang didatangkan dari Australia dan diolah di Indonesia untuk tujuan Timur Tengah. Manfaat keempat ini lazim disebut sebagai konsep economic powerhouse yang dapat diterapkan pada industri lainnya khususnya industri jasa.

Sumber: Humas Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: