Tingkatkan Budaya Literasi, Yakobi Gelar Seminar Bacarita

aa

aa
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Ali Sadikin bersama Ketua STIEM Tanjung Redeb DR Syarifudin Israil dan narasumber pada ajang “Bacarita” yang digelar Yakobi di Gedung STIEM Tanjung Redeb. (Foto Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Tidak banyak yang memahami bahwa makna literasi yang sebenarnya, bukanlah hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis. Namun, maknanya semakin meluas dan mencakup hal yang cukup beragam, serta manfaatnya cukup besar pada kehidupan pribadi, pekerjaan dan dalam bermasyarakat.

Untuk meningkatkan literasi  dikalangan mahasiswa,  Yayasan Komunitas Belajar Indonesia (Yakobi)  yang diketuai Asri Toldo berinisiatif membawa tema literasi tersebut ke dalam kegiatan tahunan Yakobi yaitu Bacarita, Kamis (31/10) yang digelar di Aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIEM) Berau.

Kegiatan Bacarita dibuka Wakil Bupati Berau yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Ali Sadikin  ini mendatangkan narasumber Jenny Zhang membawakan topik Writing About Family and History, dan Cynthia Dewi Oka dengan topik  A Poetic Sanctuary. Juga ada pengajar dan penggiat literasi Berau, Karya Tri Trialani dan pendiri komunitas rumah kata Berau, Yuyun Frenty.

Literasi ini sudah digiatkan sejak 2015, dan dengan semakin bertambahnya para penggiat di Berau, diharapkan akan semakin meningkat juga minat baca masyarakat. Dari hasil study di tahun 2016 yang dilakukan salah satu universitas di US, Indonesia mnduduki posisi 60 dari 61 negara yang minat bacanya sangat kurang. Bahkan, study terbaru malah Indonesia sekarang di posisi 165.

Belum lagi godaan gadget dan tayangan tv kurang mendidik bisa menjadi penghambat saat ini. Untuk itu sangat perlu mengenalkan literasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat secara luas.

Ketua STIEM Tanjung Redeb, Dr. Syarifuddin Israil, menyambut baik gelaran seminar tersebut. Bahkan, ia berharap dengan adanya seminar ini, akan semakin meningkatkan minat baca tak hanya di tingkat sekolah maupun kampus, tetapi juga masyarakat secara luas.

“Setelah seminar ini selesai, diharapkan nantinya pemahaman literasi bisa diterapkan di semua lintas sektoral, sehingga masyarakat khususnya kaum milenial bisa semakin paham dengan makna literasi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Sedangkan perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Luthfi Abdurrahman menyebut, jika seminar berhubungan dengan literasi masuk dalam salah satu program yang ada di Kedubes Amerika Serikat.

Bahkan, untuk program kerjasama yang dilakukan selama ini antara Indonesia dengan US salah satunya adalah menjaring para pembuat puisi berbakat untuk dididik dan diberikan bantuan pendidikan.

Kegiatan Bacarita tahun ini bekerja sama dengan program Satellite Event oleh Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), yang sudah dilaksanakan selama beberapa tahun di daerah-daerah pilihan di Indonesia.

“Selain itu, kegiatan ini juga bekerja sama dengan pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat sebagai sponsor narasumber dan penggagas dari terjalinnya kerjasama ini,” Luthfi.

Kegiatan Bacarita tahun ini adalah berupa seminar dan workshop bertajuk “Barintak Membangun Literasi Kreatif”. Arti kata “Barintak” dalam bahasa masyarakat Berau berarti bersama-sama. Kata tersebut sengaja digunakan untuk menggarisbawahi keinginan Yakobi untuk mengajak masyarakat Berau agar sadar literasi, terbuka wawasan, serta meningkatkan kemampuan literasinya sehingga sumber daya manusia dan kehidupan bermasyarakat di Berau semakin berkualitas.

Dalam gelaran Bacarita ini, Yakobi juga ingin berbagi semangat literasi kepada Adik-adik SMA/MA/SMK Sederajat dan Mahasiswa di Kabupaten Berau untuk dapat memeriahkan Lomba Menulis Cerpen dan Desain Poster. Dimana kedua media tersebut adalah sebagian dari media yang populer di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dan untuk pengumuman pemenangnya dibacakan pada penutupan acara seminar. (tim/adv)

Tag: