Tingkatkan Kompetensi Agar Bisa Bersaing di IKN Nusantara

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim, HM Faisal dan Kepala SMK Medika Samarinda, Mus Mulyadi di Talk Show “Pendidikan”  yang dipandu Wartawan Utama, Rahman dari Sapos yang diselenggarakan Media Online DetakKaltim.Com, Sabtu (19/2/2022). (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kepala Dinas Komunikasi dan Informatikan Provinsi Kalimantan Timur, HM Faisal mengharapkan pekerja  awak media di Kaltim dan angkatan kerja meningkatkan kompetensi agar bisa bersaing di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Masih ada waktu 2 tahun untuk meningkatkan kompetensi agar setara dengan awak media Jakarta,” kata HM Faisal ketika berbicara dalam Talk Show “Pendidikan” yang diselenggarakan Mendia Online DetakKaltim.com di HUT Ke-VI di aula Diskominfo Kaltim, Sabtu (19/2/2022).

Talk Show juga menghadirkan anggota DPR RI dari Dapil Kaltim, Rudi Mas’ud, Kepala SMK Medika Samarinda, Mus Mulyadi, dan Jasniansyah, mewakili kepala Dinas Pendidikan Kaltim. Sedangkan sesi tanya jawab dipandu Rahman, dari media SKH Sapos.

Kompetensi awak media yang perlu ditingkatkan meliputi para jurnalisnya atau wartawan dan manajemen non redaksi, serta pengelola perwajahan media Kaltim.

“Kompetensi Kita tidak boleh tertinggal jauh di belakang agar nanti bisa mengisi berbagai peluang kerja setelah IKN pindah ke Kaltim,” ujar Faisal.

Usai Talk Show, Faisal memperjelas, setelah berbagai instutusi negara pindah ke Kaltim, awak media agar berhadapan dengan narasumber yang berbeda, baik itu kewenangannya, pengetahuannya, serta kompetensinya, begitu pula dengan latar belakang pendidikannya. Topik berita jauh akan lebih luas, isu-isu juga skala nasional.

“Harus ada aktivitas nyata meningkatkan kompetensi dalam 2 tahun ini. Saya tentu ingin, teman-teman bisa mengisi berbagai peluang nanti di IKN. Media dari Jakarta tentu akan mencari wartawan untuk di IKN. Peluang itu harus bisa diisi wartawan daerah,” harapnya.

Menurut Faisal, bukan hanya awak media yang harus meningkatkan kompetensi agar bisa mengisi peluang kerja di IKN, tapi semua angkatan kerja yang ada di Kaltim, agar tak jadi penonton nantinya.

Berbagai institusi pemerintah dan swasta, akan memakai jasa orang Kaltim bila kompetensi bisa diandalkan, karena lebih efisien.

“Berbagai lembaga pemerintah dan swasta, tidak akan memboyong semua karyawannya pindah ke Jakarta, karena biayanya akan lebih mahal, harus menyiapkan perumahan segala macam. Jadi peluang itu kita yang mengisi,” pungkasnya.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: