TNI-AD Tambah 12 Pos Satgas Pamtas di Kabupaten Nunukan

kasdam
Kasdam VI/Mulawarman, Brigjen TNI, Teguh Pudjo bersama Wakapolda Kaltim Brigjen Pol, M Naufal Yahya memusnahkan sabu, miras dan senpi rakitan hasil tangkapan Satgas Pamtas Nunukan. (budi anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD) akan menambah 12 pos baru di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) untuk ditempati Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI-AD. Penambahan pos baru tersebut menjadikan jumlah pos menjadi 31 dan jumlah prajurit bertambah dari semula 350 menjadi 450.

Hal itu dikatakan Kepala Staf Kodam VI/Mulawarman, Brigjen TNI, Teguh Pudjo di Nunukan, Rabu (7/3). Kasdam berada di Nunukan bersama dengan Wakapolda Kaltim, Brigjen Pol, M Naufal Yahya dalam kegiatan pemusnahan barang sitaan hasil tangkapan Satgas Pamtas berupa narkotika jenis sabu-sabu, miras (minuman keras) hasil selundupan, dan senjata api rakitan yang diserahkan masyarakat secara suka rela.

Menurut Kasdam,  meningkatnya penyeludupan orang dan barang terlarang di wilayah perbatasan di Kaltara  mengharuskan TNI dan Polri ikut meningkatkan pengawasan di sepanjang  garis perbatasan laut dan darat NKRI dengan Malaysia.

“Untuk menunjang pengawasan itu, TNI Angkatan Darat (AD) mulai tahun 2018 telah mempersiapkan tambahan 100 prajurit dalam satuan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di Kabupaten Nunukan untuk mengisi 12 pos pengawasan yang baru dibuat,” kata Brigjen Teguh.

Adanya penambahan 100 prajurit yang bertugas diperbatasan, menjadikan jumlah prajurit nantinya  450. Prajurit iru akan dibagi dalam 31 pos pengawasan. “Saat ini jumlah pos Satgas di Nunukan dan Malinau ada 19 unit, nah sekarang kita tambah 12 lagi sekaligus menambah jumlah personil pengamanan,” ungkap Kasdam.

Penambahan  pos Satgas Pamtas baru di sepanjang garis perbatasan bertujuan meminimalisir penyeludupan dan kejahatan di wilayah Indonesia, sehingga kekayaan alam baik hutan dan tambang di sekitarnya pasti terjaga dari pencurian.

Penempatan personil di  12 pos baru dimulai setelah adanya serah terima tugas Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung ke satuan tugas pengganti. “Bersamaan pergantian Satgas  Yonif 621/Manuntung, kita mulai menempatkan prajurit di 12 pos pengawasan perbatasan baru,” kata Brigjen Teguh.

Pos Satgas baru  tersebar di wilayah perbatasan Kecamatan Krayan. Wilayah daratan yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia butuh tambahan pengawasan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan terbukanya jalur perbatasan. Penambahan pos dan prajurit diperbatasan bertujuan pula untuk lebih terawasinya seluruh garis perbatasan, wilayah yang selama ini tidak terpantau atau blank spot area kiranya dapat diawasi rutin setiap pergantian Satgas.“Kemarin kita sudah selesaikan patroli di wilayah blank spot area, nantinya semua satgas pengganti Yonif 621/Manuntung harus berpatroli sampai ke sana,” tegas Kasdam.

Pemusnahan hasil tangkapan

Disela-sela kunjungannya ke Nunukan, Kasdam bersama Wakapolda Kaltim Brigjen Pol M Naufal Yahya mengikuti kegiatan pemusnahan barang bukti hasil tangkapan Satgas Pamtas berupa sabu sebanyak 57,95 gram, miras 748 botol, kayu illegal sebanyak 76,5 kubik dan 33 pucuk senjata rakitan.

Kasdam menyebutkan, wilayah Kabupaten Nunukan diketahui memiliki banyak pintu masuk perbatasan, dengan jumlah personil terbatas, pastilah ada saja penyeludupan barang dan orang lolos dari pengawasan TNI dan Polri. “Kalau bisa kita pagar semua garis perbatasan Indonesia, tapi itukan tidak mungkin, terlalu banyak anggaran negara dihabiskan,” bebernya.

Menurut Brigjen Teguh, wilayah Kalimantan bukan hal baru baginya sebab, saat masih berpangkat letnan kolonel  pernah bertugas selama hampir 1 tahun 2007 – 2008 sebagai Komandan Satgas Pamtas Yonif 623/BWU. “Saya kenal wilayah ini, saya pernah bertugas disini. Tahulah seluk belum Nunukan dan segala macam persoalan diperbatasan,” tutupnya. (002)