
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan masyarakat Kaltim terutama ibu hamil yang memiliki atau memelihara kucing, mewaspadai penyakit infeksi toksoplasma yang dapat mengakibatkan keguguran atau kecacatan pada bayi.
Kepala Bidang Pascapanen dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DPKH Kaltim Siti Saniatun Sa’adah menerangkan, infeksi toksoplasma ini umumnya menular dari kotoran kucing.
“Toksoplasma ini menular melalui kotoran kucing, karena kotorannya mengandung parasit toxoplasma gondi,” kata Sa’adah, ditemui di Kantor Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Kinibalu, Samarinda, Salasa 5 Agustus 2025.
Gejala yang ditimbulkan umumnya tidak menyebabkan keluhan yang terlihat berat pada sang ibu. Adapun gejala ringan yang muncul seperti demam, sakit tenggorokan, kelelahan dan nyeri otot.
Sebaliknya, pada janin, virus ini akan berdampak pada tumbuh kembang bayi yang tidak sesuai usia, kecacatan, pubertas dini, hingga masalah pada kemampuan berpikir atau belajar.
“Biasanya yang terkena toksoplasma ini yakni masyarakat yang melihara kucing tapi tidak memperhatikan kebersihan kucing. Karena itu penularannya melalui kontak tidak langsung yakni kotoran kucing,” ujar Sa’adah.
Namun demikian, disampaikan Sa’adah, untuk di daerah Kaltim sendiri belum ditemukan kasus masyarakat yang terkena penyakit toksoplasma ini.
“Di Kaltim belum ada yang terkena sejauh ini,” jelasnya.
Meskipun begitu, tetap diperlukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit toksoplasma itu. Masyarakat terutama ibu hamil dihimbau untuk membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan, sebagai upaya pencegahan.
“Pencinta kucing wajib betul- betul selalu menjaga kebersihan,” demikian Siti Saniatun Sa’adah
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor : Saud Rosadi
Tag: KaltimKesehatan HewanPenyakit MenularZoonosis