TP PKK Pemprov Kaltara Beri Pelatihan Wirausaha bagi Narapidana di Lapas Nunukan

Ketua TP PPK Kaltara Rahmawati Zainal memberikan arahan kepada narapidana perempuan yang mengikuti pelatihan potong rambut (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Sebanyak 120 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, mengikuti pelatihan keterampilan yang digelar Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pemerintah Kalimantan Utara (Kaltara).

Ketua TP-PKK Pemprov Kaltara, Rahmawati Zainal mengatakan, pelatihan keterampilan bagi narapidana bertujuan memberikan pembinaan untuk bekal persiapan dengan kemampuan lebih baik ketika nantinya kembali berkumpul di lingkungan masyarakat.

“Ketika nantinya keluar dari sini mereka sudah memiliki keahlian, sehingga bisa langsung terjun ke masyarakat untuk bekerja sesuai skill yang diperoleh di Lapas Nunukan,” kata Rahmawati pada Niaga.Asia, Sabtu (17/05/2025).

Pembinaan keterampilan para narapidana secara tidak langsung akan mengurangi risiko tindak pidana berulang (re-offense), dan membantu narapidana untuk mengembangkan kecakapan hidup yang baru.

Narapidana dengan keahlian yang relevan dengan pasar kerja tentunya akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha, kesempatan peluang inilah yang hendak diberikan agar nantinya bermanfaat bagi semua orang.

“Saya percaya dengan memiliki keterampilan baru, narapidana akan memiliki rasa percaya diri dan harga diri menghadapi tantangan hidup diluar penjara,” sebutnya.

Kehadiran TP PKK Pemprov Kaltara di Lapas Nunukan disertai para instruktur ahli di bidangnya, para instruktur berpengalaman ini nantinya memberikan praktek pelatihan secara langsung yang diikuti narapidana.

Adapun pembinaan yang diberikan untuk perempuan berupa pelatihan potong atau merias rambut, memasak olahan kuliner untuk tujuan produksi usaha dan pelatihan wirausaha pembuatan aksesoris manik-manik dekorasi kecil.

“Untuk narapidana laki-laki diberikan pelatihan cara berkebun yang baik dan menciptakan pupuk sisa-sisa limbah lingkungan menjadi pupuk organik,” jelasnya.

Tidak sebatas pelatihan, TP PKK Pemprov Kaltara menyiapkan peralatan praktek pelatihan sesuai bidangnya, dan sekaligus memberikan harapan bahwa keterampilan para narapidana akan didukung oleh Lapas dan pemerintah.

Narapidana yang telah memiliki keterampuan diharapkan bisa mengembangan kemampuannya membuka wirausaha dan bertanggung jawab atas kehidupannya, sehingga ketika keluar dari lapas tidak lagi tergantung bantuan orang lain.

“Nanti misalnya PPK Nunukan butuh konsumsi untuk kegiatan, bisa langsung menghubungi Lapas Nunukan minta dibuatkan makanan ini atau itu,” tambahnya.

Sebelum meninggalkan Lapas Nunukan, Rahmawati menyempatkan diri memberikan arahan-arahan kepada narapidana dan melihat proses pelatihan potong rambut, pembuatan kue dan lahan ketahanan pangan.

“Semangat semua ya. Jangan putus aja menjalani hidup, kalian masih memiliki kesempatan bertemu keluarga hidup bahagia,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial 

Tag: