Trade Expo Indonesia 2019: Poduk-produk Indonesia jadi Incaran

aa
Salah satu buyer Prancis, yaitu Navimpex (anak perusahaan dari grup Loiret & Haëntjens​) menerima penghargaan Primaduta Award dari Indonesia. (Foto Kemlu RI)

TANGERAN.NIAGA.ASIA-Trade Expo Indonesia 2019 (TEI- 2019) atau ke-34 yang berlangsung dari tanggal 16-20 Oktober 2019 di ICE BSD, Tangerang,  telah menarik minat beberapa pembeli Prancis, terutama yang bergerak di sektor fashion, furnitur, kopi, kerajinan tangan, dan makanan-minuman.

Beberapa pembeli secara khusus telah merencanakan agenda lebih lanjut terkait dengan pencarian sumber, yaitu melakukan audit langsung ke pabrik pengolahan dan melakukan diskusi lebih lanjut dengan produsen Indonesia.

Dubes RI untuk Prancis, Arrmanatha C. Nasir menyatakan bahwa kesempatan bagi pembeli Prancis untuk menghadiri TEI sangat penting, karena acara ini memungkinkan mereka untuk datang melihat dan menemukan semua jenis kebutuhan.

“Dengan pameran multi-produk ini, pembeli hanya perlu mengunjungi satu tempat dan sudah dapat melihat potensi seluruh Indonesia,” katanya.

Berikut sejumlah perkembangan menarik yang terjadi di TEI 2019:

  1. Buyer Prancis menerima Primaduta Award

Salah satu buyer Prancis, yaitu Navimpex (anak perusahaan dari grup Loiret & Haëntjens​) menerima penghargaan Primaduta Award dari Indonesia. Primaduta Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada buyer yang loyal membeli produk, memiliki kinerja nilai impor yang makin besar, serta mengembangkan jenis produk impor dari Indonesia. Penghargaan diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela penyelenggaraan TEI 2019.

aa
Dubes RI untuk Prancis, Arrmanatha C. Nasir. (Foto Kemlu RI)

Selama 3 tahun terakhir, Navimpex menunjukkan tren perkembangan yang meningkat untuk pembelian produk-produk antara lain gula, kelapa serta olahan makanan lainnya. Saat ini Navimpex secara rutin mendapatkan pasokan kebutuhannya dari empat perusahaan Indonesia. Dalam TEI 2019, Navimpex sedang mengupayakan tambahan pasokan dari  perusahaan Indonesia lainnya.​

  1. Penghargaan AVPA Award untuk kopi dan teh Indonesia

Kopi Indonesia berhasil meraih penghargaan International AVPA France Gourmet Award 2019 bertema “Coffees Locally Roasted in their Country of Origin”. Penghargaan ini diberikan kepada 11 brand kopi antara lain untuk Anomali, Eksportir Kopi Indonesia, Gayobies Kopi Nite, Bermani Coffee, Ciragi Kintamani, Bencoolen, My Kopi-O, CoffeeHQ, Kultur Haus, Kawi Sari Coffee, Kopi Gunung Wangun Dua. Secara total terdapat 19 kategori jenis kopi yang menerima penghargaan mulai dari emas, perak, perunggu hingga gourmet. Selain kopi, terdapat juga 1 penghargaan yang diberikan untuk teh Indonesia dengan brand Bankitwangi untuk kompetisi “Teas of The World”.

Penghargaan yang didapatkan oleh kopi-kopi Indonesia ini membuktikan keunggulan kualitas kopi Indonesia yang mampu berkompetisi secara global. ​Penyelenggaraan pemberian penghargaan ini merupakan kerjasama antara AVPA France dengan Kementerian Perdagangan dan KBRI Paris, yang di Indonesian Brands Pavilion Hall 3A TEI 2019.

Turut memberikan penghargaan adalah Dubes Arrmanatha Nasir, pihak Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia, Country Manager AVPA, Atase Perdagangan KBRI Paris, dan pejabat dari Business France. AVPA, atau Agence pour La Valorisation des Produits Agricoles, merupakan sebuah organisasi asal Perancis yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan memasarkan produk pertanian pada tingkat nasional dan internasional.

  1. Launching buku panduan Indonesia Kreatif oleh BEKRAF

Badan Kreatif Indonesia (BEKRAF) meluncurkan buku  panduan Indonesian Creative Incorporated (ICINC) di Hall 3 TEI 2019 (16/10).  Dalam acara ini, hadir Dubes Arrmanatha Nasir  sebagai salah satu pembicara, berbagi ide dan pemikiran untuk pembangunan industri kreatif dan pengembangan SDM bidang kreatif Indonesia.

Buku pedoman ekonomi kreatif ini membahas 12 sektor ekonomi kreatif Indonesia, yaitu: fesyen, kuliner, arsitektur, desain produk, seni rupa, musik, aplikasi, film, TV & Radio, penerbitan, desain grafis, dan periklanan. Diharapkan buku ini akan dapat membimbing sektor kreatif di Indonesia untuk bersaing di kancah internasional, termasuk di Perancis.

Sumber: Kemlu RI

Tag: