Tragedi Jamal Kashoggi, Ahli PBB Desak Penyelidikan Internasional

aa
Jamal Khashoggi, Wartawan Pengkritik Kerajaan Arab Saudi

SEJUMLAH  utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pembukaan penyelidikan internasional untuk mengusut kasus dugaan pembunuhan jurnalis pengkritik Arab Saudi, Jamal Khashoggi. “Kami yakin penyelidikan internasional harus diadakan melihat segala aspek kejahatan ini, termasuk korban, orang yang terlibat, dan lokasi pembunuhan itu diduga terjadi,” ujar Utusan Khusus PBB untuk Eksekusi di Luar Hukum, Agnes Callamard, kepada AFP, Kamis (25/10).

Callamard menyampaikan desakan ini tak lama setelah Saudi mengakui bahwa pembunuhan Khashoggi di kantor konsulat mereka di Istanbul pada 2 Oktober lalu sangat terencana. “Bahkan Arab Saudi sendiri sudah mengakui bahwa kejahatan itu terencana dan melibatkan pejabat negara. Apakah mereka berindak atas nama negara, biarkan itu dibicarakan dan diselidiki lebih lanjut,” ucapnya.

Menurut Callamard, jika sudah ada kerja sama antara Turki dan Saudi, penyelidikan internasional bisa diawasi langsung oleh Dewan Keamanan, Majelis Umum, Dewan HAM, bahkan Sekretaris Jenderal PBB.

Sebelumnya, rekan Callamard di pokja yang sama, David Kaye, juga menyerukan hal serupa. Ia heran masyarakat internasional belum bergerak untuk menuntut penyelidikan atas kasus Khashoggi. “Saya sangat kecewa seruan itu belum digaungkan oleh negara-negara. Saya akan sangat mendesak semua pemerintah, ketika jurnalis diserang, baik itu Dewan HAM atau Dewan Keamanan atau meminta Sekretaris Jenderal untuk melakukan itu,” katanya dalam wawancara dengan News UN.

Kaye lantas menjabarkan bahwa PBB bisa membentuk badan penyelidikan independen yang beranggotakan maksimal lima orang. Mereka nantinya bisa mengevaluasi segala informasi yang diberikan penyelidik di Turki. Tim itu juga diharapkan bisa menyelidiki saksi, berbicara ke berbagai pihak, dan mengevaluasi semua informasi. Akhirnya, tim ini bisa memberikan sebuah laporan kredibel ke masyarakat internasional.

“Mungkin tidak akan menjawab semua pertanyaan, tapi bisa membantu mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab dan apa yang sesungguhnya terjadi dan akhirnya terserah kepada komunitas internasional apa yang harus dilakukan dengan informasi tersebut,” katanya. “Namun, jika tidak ada itu semua, kita akan terperangkap dalam situasi di mana akan selalu ada perselisihan konstan mengenai fakta-fakta yang ada.”

Sejak Khashoggi dilaporkan menghilang setelah masuk ke dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu, informasi yang beredar memang simpang siur. Saudi awalnya terus berkeras bahwa Khashoggi sudah keluar dari gedung konsulat dalam keadaan hidup. Namun, aparat Turki melaporkan bahwa Khashoggi diduga dibunuh, bahkan dimutilasi, di dalam gedung konsulat.

Pada akhir pekan lalu, Saudi akhirnya mengakui kolumnis Washington Post itu tewas dalam sebuah perkelahian di dalam konsulat. Meski demikian, mereka menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tak tahu soal pembunuhan ini.Pertengahan pekan ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kemudian merinci pergerakan satu tim yang diduga dikirim langsung dari Saudi untuk menghabisi nyawa Khashoggi.Kemarin, Kamis (24/10), Saudi akhirnya mengakui bahwa pembunuhan Khashoggi sangat terencana.

MbS Restrukturisasi Intelijen Saudi

Terkait pembunuhan Kashoggi, Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman  (MbS) menyebut bahwa pihaknya akan melakukan restrukturisasi badan intelijen mereka, demikian dilaporkan kantor berita Saudi (Saudi Press Agency), Kamis (25/10), seperti dikutip Reuters. Komite yang akan melakukan restrukturisasi ini disebut, “telah melakukan diskusi terkait rencana reformasi dan menilai situasi saat ini,” jelas pernyataan tersebut.

aa
Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

Minggu lalu, Raja Salman memerintahkan untuk membentuk komite kementerian yang dikepalai MbS untuk melakukan restrukturisasi Presidensi Umum Intelijen di kerajaan, seperti dilansir Al Arabiya. Sebelumnya diberitakan bahwa petugas intelijen sekaligus mantan diplomat Arab Saudi, Maher Abdulaziz Mutreb, disebut memiliki peran penting dalam kasus dugaan pembunuhan jurnalis pengkritik rezim Raja Salman, Jamal Khashoggi.

Seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus ini bahkan menyebut Mutreb sangat mengetahui rancangan operasi tersebut. Mantan sekretaris pertama Kedutaan Besar Saudi di London tersebut yang menyandang jabatan kolonel dalam intelijen Saudi.  Ia disebut memiliki hubungan dekat dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman dan terlihat mendampingi MbS dalam beberapa kesempatan.

Pemerintah Saudi juga telah memecat lima pejabat kerajaan atas pembunuhan Khashoggi. Pemecatan dilakukan antara lain pada Saud al-Qahtani, seorang pembantu utama yang menjalankan media sosial untuk Pangeran Mohammed.  Menurut dua sumber intelijen, Qahtani menjalankan pembunuhan Khashoggi dengan memberi perintah melalui Skype.

Cabut Larangan Perjalanan Keluarga Khashoggi

Perkembangan terakhir adalah Arab Saudi akhirnya mencabut larangan bepergian bagi keluarga Khashoggi. Setelah larangan bepergian itu dicabut putera Jamal Khashoggi, Salah dan keluarganya langsung melakukan perjalanakan menuju Washington, Amerika Serikat, seperti dilaporkan oleh Human Right Watch (HRW), Kamis (25/10).

“Salah dan keluarganya tengah dalam perjalanan ke (Washington) DC,” jelas Sarah Leah Whitson, Direktur Eksekutif organisasi hak azasi manusia itu untuk Timur Tengah dan Afrika Utara seperti diutarakan oleh seorang kerabat keluarga kepada AFP.

Kepergian Salah Khashggi dilakukan sehari setelah pertemuannya dengan Putera Mahkota Mohammed bin Salman (MbS). Ia menatap dingin calon penerus kerajaan Saudi itu ketika keduanya berjabatan tangan. Koran pendukung pemerintah Saudi, Okaz, menyebut bahwa Salah meninggalkan Arab Saudi pada Rabu (24/10) tanpa memberikan detil lebih lanjut. Salah disebutkan memiliki kewarganegaraan ganda, Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Pejabat resmi Arab Saudi tidak memberikan komentar ketika ditanyakan mengenai hal ini. Namun, Whitson menyebut bahwa kepergian mereka dilakukan setelah pemerintah Saudi mengakhiri larangan perjalanan yang telah dijatuhkan bagi keluarga itu dalam 1,5 tahun terakhir.

Salah akan bergabung dengan saudara-saudaranya yang lain yang berada di AS, seperti diungkap seorang kerabat keluarga.  Keluarga Jamal perlu tempat untuk berkumpul dan merasa aman untuk berduka atas orang yang mereka cintai,” jelas Randa Slim, Direktir Resolusi Konflik Middle East Institute yang berbasis di Washington, yang mengenal Khashoggi secara pribadi.  “Sangat tragis bahwa kematian Khashoggilah yang membuat pemerintah Saudi mengakhiri larangan bepergian itu,” jelas Slim lagi.

Pejabat di Washington menyebut bahwa Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah mempercayakan keamanan dan keselamatan keluarga Khashoggi kepada pemimpin Saudi. Namun, ia menolak berkomentar terkait kepergian Salah.Raja Salman dan MbS mengundang Salah dan pamannya ke kerajaan untuk menyampaikan rasa duka cita atas kematian Jamal Khashoggi. Dalam pertemuan itu, foto ketika Salah dan MbS bersalaman menjadi viral dan para aktivis hak azasi manusia menuntut agar larangan bepergian bagi keluarga itu segera dicabut.

aa
Salah Khashoggi (kiri) dan keluarganya segera tinggalkan Saudi begitu pemerintah mencabut larangan bepergian yang telah dijatuhkan sejak 1,5 tahun lalu (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

Menurut Whitson pencabutan ini merupakan kelegaan besar. “Tapi kita harus tetap ingat bahwa masih banyak ratusan atau ribuan orang di Arab Saudi yang masih dijatuhi larangan bepergian dan mendapat hukuman tanpa pengadilan.”  Arab Saudi menghadapi krisis atas pembunuhan Khashoggi. Kerajaan itu kjuga tengah mendapat tekanan dari dunia yang meminta jawaban soal dimana tubuh Khashoggi saat ini.

Diperintahkan Melalui Skype

Pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi disebut diperintahkan melalui media sosial Skype. Ajudan putera mahkota kerajaan Mohammed bin Salman (Mbs), Saud al-Qahtani dikatakan hadir secara virtual dalam pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki.

Dilansir dari Reuters, Selasa (23/10), berdasarkan informasi dari sumber berpangkat tinggi Arab Saudi yang memiliki akses intelijen ke anggota Kerajaan Arab Saudi, Qahtani tersambung ke sebuah ruangan di konsulat Saudi melalui Skype.

Qahtani mulai melontarkan hinaan ke Khashoggi. Menurut sumber dari Arab Saudi dan Turki, Khashoggi juga membalas ejekan dari Qahtani.  Sumber intelijen Turki menyampaikan pada satu titik, Qahtani mengatakan kepada anak buahnya untuk menghabisi Khashoggi. “Bawakan saya kepala anjing itu”, kata Qahtani memberikan instruksi ke anak buahnya, berdasarkan sumber intelijen Turki.  Masih belum jelas apakah Qahtani menonton proses pembunuhan atau tidak. Sumber dari Arab Saudi mengatakan operasi pembunuhan ini adalah operasi yang ceroboh dan sembrono.

Menurut sumber, bukti audio Skype Qahtani dipegang oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan. Pihak Turki mengatakan Erdogan enggan untuk menyerahkan barang bukti ke otoritas Amerika Serikat. Erdogan dalam keterangan resmi mengatakan ia akan segra merilis informasi penyelidikan Turki atas pembunuhan Khasoggi. Pejabat senior di pemerintahan Saudi mengatakan belum mendengar bahwa Qahtani tersambung melalui Skype.

Sebelumnya Raja Kerajaan Arab Saudi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah memerintahkan pemecatan wakil kepala dinas intelijen Ahmad al-Assiri dan penasehat media kerajaan Saud al-Qahtani karena keterlibatan mereka dalam kasus kematian Khashoggi.

Keduanya merupakan pembantu dekat atau ajudan putera mahkota kerajaan MBS. Biografi akun Twitter Qahtani sendiri berubah dari royal adviser menjadi chairman of the Saudi Federation for Cybersecurity, Programming and Drones. (jnp/mik)

Saudi Tengok Hutan di Istanbul

Rekaman CCTV menunjukkan bahwa tim dari Arab Saudi sempat menengok di hutan Belgrad di Istanbul, Turki, sebelum pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, dilakukan. Hal ini disebutkan oleh sumber keamanan, Rabu (24/11).

Hal ini diketahui dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Kepala Kantor Jaksa Penuntut Umum di Istanbul. Sebuah tim keamanan khusus menelisik rekaman sepanjang 2.000 jam dari total 137 kamera pengintai di 62 titik.

Tim menemukan bahwa pada tanggal 1 Oktober, tim Saudi melakukan pencarian di hutan dengan kendaraan diplomatik milik konsulat. Sementara tangkapan kamera lain menunjukkan kedatangan Khashoggi ke Bandara Ataturk, Istanbul, pada hari yang sama, demikian seperti dilansir dari Anadolu.

Penyelidikan komprehensif pada kamera pengintai di sekitar Konsulat Saudi dan di beberapa wilayah Istanbul semakin menguak petunjuk terkait pembunuhan Khashoggi selangkah demi selangkah. Penyidik juga melakukan pengamatan di wilayah Levent dan Sultanahmet. Sultanahmet adalah lokasi ditemukannya mobil konsulat Saudi yang ditelantarkan selama berhari-hari.

Rekaman CCTV juga menunjukkan aktivitas 15 orang Saudi yang tiba di Istanbul dengan dua pesawat jet pribadi untuk membunuh Khashoggi. Mereka kedapatan tengah mengunjungi konsulat Saudi ketika Khashoggi berada di dalamnya. CCTV juga memberikan gambaran mengenai kegiatan para pejabat konsulat.

Salah satu rekaman kamera pengawas menunjukkan aktivitas para konsuler Saudi hanya sehari sebelum pembunuhan. Para petugas konsulat terlihat memasuki konsulat melalui gerbang taman dengan kendaraan diplomatik. Selain itu, tiga pejabat Saudi juga terlihat tiba di Istanbul dengan pesawat dan menginap di hotel sebelum mengunjungi konsulat.

Penyelidik publik Arab Saudi menyatakan bahwa pembunuhan jurnalis pengkritik kerajaan, Jamal Khashoggi, di Istanbul, Turki sudah terencana. “Informasi dari otoritas Turki mengindikasikan bahwa tindakan para pelaku dalam kasus Khashoggi sudah terencana,” demikian pernyataan penyelidik publik Saudi yang dilansir Badan Pers Saudi (SPA), sebagaimana dikutip AFP.

“Penyelidik publik terus melakukan penyelidikan dengan tersangka untuk merampungkan peradilan.”  Pernyataan ini dirilis di tengah kecurigaan aparat Turki yang menduga pemerintahan Saudi, terutama Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), adalah dalang di balik pembunuhan Khashoggi.

Kecurigaan kian menjadi setelah Saudi menangkap 18 tersangka, beberapa di antaranya dikenal sebagai orang yang dekat dengan MbS. Kasus ini menjadi perhatian internasional setelah Khashoggi dilaporkan hilang usai masuk ke dalam gedung Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. (CNNIndonesia)