Transportasi Picu Inflasi Bulan Juni 2022

NUNUKAN.NIAGA.ASIA  –  Pengeluaran  masyarakat  di Tarakan dan Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk transportasi, makanan, minuman da termbakau  masih menjadi faktor pemicu inflasi di Kaltara sepanjang bulan Juni 2022.

“Indeks pada kelompok transportasi naik  sebesar 1,62 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,70 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Tina Wahyufitri dala keterangan resminya,  Jum’at (01/07/2022).

Provinsi Kaltara (gabungan kota Tarakan dan kota Tanjung Selor) pada bulan Juni 2022 mengalami inflasi sebesar 0,53 persen. Di Tarakan terjadi inflasi sebesar 0,22 persen, adapun kota Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 1,78 persen.

Sumber: BPS

Selanjutnya Tina menjelaskan, faktor penunjang inflasi lainnya selama bulan Juni 2022 adalah naiknya indeks pengeluaran masyarakat untuk kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,54 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,46 persen.

Kemudian, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,21 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen.

“Sedangkan indeks pengeluaran kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok pendidikan  stabil, tidak  naik atau turun,” ucap Tina.

BPS juga melaporkan, data Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional periode bulan Juni 2022 menyatakan 85 kota di Indonesia mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terdapat pada kota Gunungsitoli, Sumatera Utara sebesar 2,72 persen. Inflasi terendah tahun 2022 terdapat pada kota Pontianak, Kalimantan Barat sebesar 0,07 persen.

Deflasi tertinggi periode Juni 2022 terdapat pada kota Kendari, Sulawesi Tenggara sebesar -0,61 persen dan deflasi terendah terdapat berada di kota Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung  sebesar -0,03 persen.

Penulis: Budi Anshori | Penulis : Budi Anshori

Tag: