Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Berlanjut, IKK Maret 93,4

Ilustrasi (Foto HO/Net)

JAKARTANIAGA.ASIA-Sinyal pemulihan ekonomi terus berlanjut seiring perluasan pemberian vaksin dan kebijakan PPKM yang terkendali. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2021 menguat, terealisasi sebesar 93,4, dan merupakan yang tertinggi sejak Desember 2020.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) dalam konferensi pers tentang APBN KiTa April 2021, Kamis (22/04/2021).

“ Aktivitas konsumsi masyarakat juga menunjukkan perbaikan, dan diperkirakan akan terus menguat pada Kuartal II- 2021, terutama konsumsi makanan dan minuman, informasi dan transportasi, pakaian, serta perlengkapan rumah tangga dan rekreasi,” ungkanya.

Selain itu, pemberian Insentif PPnBM DTP Kendaraan Bermotor berdampak signifikan terhadap penjualan dan produksi mobil, yang diharapkan dapat mendorong aktivitas konsumsi rumah tangga kelas menengah dan masyarakat secara menyeluruh.

“ Selanjutnya, konsumsi listrik pada bulan Maret 2021 mengalami pembalikan arah dari negatif 4,0 persen (yoy) menjadi 3,3 persen (yoy),” ungpa SMI.  Perbaikan tersebut terjadi di semua sektor, khususnya sektor industri yang tumbuh di zona positif, yang semakin memperkuat adanya sinyal pemulihan ekonomi secara menyeluruh.

Seiring dengan hal tersebut, kata SMKI, kinerja PMI Manufaktur terus menguat, tercatat pada angka 53,2 di bulan Maret 2021, meningkat dari level 50,9 di Februari 2021. Realisasi tersebut menunjukkan ekspansi selama lima bulan berturut-turut dan merupakan yang tertinggi sejak April 2011.

“Dari sisi perdagangan internasional, Neraca Perdagangan (NP) Indonesia melanjutkan tren positif dengan surplus USD1,6 miliar pada bulan Maret 2021, atau terakumulasi sebesar USD5,5 miliar sejak Januari-Maret 2021,” terangnya.

Kinerja ekspor tumbuh dua digit, yaitu meningkat sebesar 30,5 persen (yoy) pada bulan Maret 2021 dan 17,1 persen (yoy) pada Kuartal 1, terutama didorong penguatan tren ekspor produk unggulan domestik akibat percepatan pemulihan ekonomi mitra dagang Indonesia dan perbaikan harga komoditas global.

Hal yang sama juga terjadi pada pertumbuhan impor hingga Maret 2021 yang sangat kuat, khususnya permintaan atas produk bahan baku dan barang pendukung.

“Hal tersebut mengindikasikan peningkatan aktivitas produksi dalam negeri, dan akan terus didorong melalui kebijakan strategis termasuk melalui program PEN,” pungkasnya.

Sumber : Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian keuangan | Editor : Intoniswan

Tag: