SAMARINDA.NIAGA.ASIA – penyaluran kredit UMKM Pada triwulan II 2024 di Kalimantan Timur (Kaltim) tumbuh sebesar 7,63% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 7,68% (yoy).
Adapun pertumbuhan kredit UMKM Kaltim pada triwulan II 2024 berada di atas tingkat pertumbuhan kredit UMKM nasional,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, dalam laporan Perekonomian Provinsi Kaltim Bulan Agustus 2024 yang dipublish, Rabu (4/9/2024).
Secara spasial, penyaluran kredit UMKM seluruh kabupaten/kota di Kaltim tumbuh positif. Pada triwulan II 2024, beberapa kabupaten/kota di Kaltim mencatatkan pertumbuhan kredit UMKM positif dan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang.
Menurut Budi, BI mencatat, berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit UMKM yang tumbuh positif didorong oleh kredit investasi dan modal kerja.
Penyaluran kredit investasi UMKM Kaltim tumbuh positif sebesar 14,21% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 13,05% (yoy).
“Kredit modal kerja UMKM Kaltim tumbuh positif sebesar 2,85% (yoy), namun melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 3,80% (yoy.”
Dijelaskan, kredit UMKM meningkat karena dorongan pemerintah untuk peningkatan ketentuan porsi kredit UMKM yang disempurnakan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 24/3/PBI/2022 tentang Perubahan atas PBI No. 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
“Pertumbuhan positif kredit UMKM Kaltim ditopang risiko kredit yang rendah. Pada triwulan II 2024, NPL UMKM Kaltim tercatat sebesar 2,96%, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 3,60%,” demikian Budi.
Berdasarkan jenis penggunaan, NPL kredit investasi UMKM tercatat lebih rendah dibandingkan dengan NPL kredit modal kerja UMKM.
Tertinggi di Bontang
BI kaltim juga melaporkan, secara spasial, penyaluran kredit UMKM seluruh kabupaten/kota di Kaltim tumbuh positif. Pada triwulan II 2024, beberapa kabupaten/kota di Kaltim mencatatkan pertumbuhan kredit UMKM positif dan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang.
Beberapa kabupaten/kota lainnya mencatatkan pertumbuhan kredit UMKM yang positif, namun melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Mahakam Ulu, Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan.
Adapun pertumbuhan penyaluran kredit UMKM tertinggi tercatat di Kota Bontang sebesar 27,21% (yoy).
Penyaluran kredit UMKM spasial di Kaltim diiringi oleh tingkat risiko yang relatif rendah. Secara spasial, risiko kredit/tingkat NPL kredit UMKM di kabupaten/kota Kaltim tercatat relatif rendah, dengan NPL terendah di Kabupaten Mahakam Ulu sebesar 0,00%, membaik dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,58%.
“Sebagian besar kabupaten/kota menunjukkan adanya perbaikan risiko kredit dari triwulan sebelumnya,” papar Budi.
Berdasarkan pangsanya, penyaluran kredit UMKM masih terkonsentrasi di Kota Balikpapan dan Samarinda. Kota Balikpapan dan Samarinda memiliki porsi penyaluran kredit UMKM tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/ kota lainnya di Kaltim dengan total share kedua kota tersebut yang tercatat sebesar 47,43% terhadap penyaluran kredit UMKM di Kaltim.
Menurut Budi, besarnya share penyaluran kredit pada kedua Kota tersebut tidak terlepas dari fakta bahwa kedua kota tersebut merupakan pusat kegiatan ekonomi di Kalimantan Timur yang memiliki jumlah UMKM yang lebih banyak.
“Adapun Kabupaten Mahakam Ulu menempati posisi terendah dalam pangsa kredit UMKM Kaltim yakni sebesar 0,93%,” ujarnya.
Jika pertumbuhan kredit UMKM Kaltim pada triwulan II 2024, melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tapi penyaluran kredit pada sektor pertanian, perburuan, dan perkebunan tumbuh tinggi sebesar 9,22% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,42% (yoy).
Lebih lanjut, kredit pada sektor pertanian, perburuan, dan perkebunan merupakan salah satu sektor dengan nominal kredit terbesar dengan share sebesar 28% dari total kredit UMKM di Kaltim.
Hal ini sejalan dengan potensi sektor pertanian yang cukup kuat dalam menopang perekonomian Kaltim dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kaltim. Pada tahun 2023, sektor pertanian menyumbangkan Rp67.688 Miliyar atau setara dengan 14% dari total PDRB non-pertambangan Provinsi Kaltim.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Kredit UMKM