Tutuk : Kinerja Ekonomi Kaltim Menunjukkan Tren Perbaikan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur, Tutuk SH Cahyono sebelum pindah tugas menjadi Kepala Perwakilan BI  Beijing, Tiongkok memaparkan kepada wartawan program sosial BI di sektor pariwisata bagi masyarakat Pulau Maratua, Berau. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Secara umum, kinerja ekonomi Kaltim pada triwulan III 2021 menunjukkan tren perbaikan pasca kontraksi yang dialami pada triwulan-triwulan sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2021 tumbuh sebesar 4,51% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 5,76% (yoy).

“Hal tersebut utamanya disebabkan oleh membaiknya hampir seluruh lapangan usaha utama yang didorong oleh peningkatan produksi seiring dengan permintaan global yang masi tinggi.” Kata Tutuk S.H Cahyono dalam Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kalimantan Timur (Kaltim) yang merupakan hasil asesmen rutin yang dilakukan setiap triwulan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, yang dilansir hari ini, Jum’at (17/12/2021).

Menurut dia, ke depan, perekonomian Kaltim diprakirakan kembali dalam tren perbaikan yang ditopang oleh masih tingginya permintaan global serta turut didukung oleh peningkatan aktivitas masyarakat akibat momen Hari Besar Keagamaan Nasional serta iklim dan kinerja investasi yang lebih positif dari sisi domestik.

Mayoritas lapangan usaha utama melanjutkan perbaikan dengan pertambangan, konstruksi, dan pertanian menjadi sumber utama berlanjutnya tren perbaikan ekonomi Kaltim meskipun tertahan oleh kinerja lapangan usaha industri pengolahan dan perdagangan yang mencatat perlambatan.

“Lapangan usaha pertambangan tercatat mengalami perbaikan yang didorong oleh peningkatan produksi di tengah permintaan global yang masih kuat terutama Tiongkok dan negara di sekitarnya seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan,” ujarnya.

Menurut Tutuk, lapangan usaha pertanian juga mengalami perbaikan yang didorong oleh membaiknya harga TBS dan menguatnya permintaan ekspor CPO dan produk kehutanan. Lebih lanjut, lapangan usaha konstruksi juga mengalami perbaikan sejalan dengan terus berlanjutnya pembangunan infrastruktur strategis pemerintah.

“Namun demikian, perbaikan lebih lanjut tertahan oleh lapangan usaha industri pengolahan dan perdagangan yang melambat sejalan dengan menurunnya aktivitas domestik dalam upaya mengendalikan kenaikan kasus COVID-19,” ungkapnya.

Pada sisi pengeluaran, pertumbuhan ditopang oleh kinerja investasi (PMTB) yang meningkat di tengah komponen utama lainnya yang mengalami perlambatan. Kinerja investasi (PMTB) tercatat tumbuh menguat sejalan dengan pertumbuhan penanaman modal di sektor primer dan bangunan yang tumbuh menguat, di tengah investasi sektor sekunder dan tersier yang melemah.

Namun demikian, kinerja konsumsi rumah tangga tercatat melemah sejalan dengan mobilitas yang menurun untuk menekan kenaikan kasus COVID-19. Kinerja ekspor juga melemah sejalan dengan melambatnya ekspor antar daerah akibat menurunnya mobilitas di tengah kinerja ekspor luar negeri (LN) yang terus menguat didorong oleh permintaan batu bara dan CPO yang solid dan harga yang terus mencatat rekor.

Sumber : Laporan Bank Indonesia Kaltim | Editor : Intoniswan

Tag: