UBT Mendapat Bantuan Dana Puluhan Miliar dari Pemerintah Pusat

AA
Rektor UBT, Prof. Dr. Drs. Adri Patton, M.Si langsung menyopiri sendiri mobil hibah dari Pemprov Kaltara yang diserahkan Gubernur Kaltara, Dr. Ir. H Irianto Lambrie, MM, di Tarakan, Rabu (27/2). (Foto Infopubdok Kaltara)

TARAKAN.NIAGA.ASIA-Universitas Borneo Tarakan (UBT), Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2019 mendapat bantuan dana puluhan miliar dari pemerintah pusat untuk keperluan pembangunan gedung kuliah, laboratorium, gedung science techno park (STP).

Hal itu diungkap Gubernur Kaltara, Dr. Ir. H Irianto Lambrie, MM saat menyerahkan bantuan kendaraan roda empat kepada UBT, Rabu (27/2). “Meski permohonan Rektor UBT kendaraan ini pinjam pakai, tapi Pemprov Kaltara memutuskan menghibahkan langsung. Dengan demikian mobil ini seutuhnya  menjadi tanggung jawab UBT,” kata gubernur.

Menurut gubernur, mengenai pembangunan gedung perkuliahan FKIP dan laboratorium Teknik. Insya Allah, bantuan dana untuk melanjutkan pembangunannya dari pemerintah pusat. Di UBT juga telah terbangun gedung Science Techno Park (STP) yang rencananya diresmikan oleh 3-4 menteri. “Untuk fasilitas lain, UBT akan memperoleh dana sebesar Rp 56 miliar untuk pembangunan laboratorium terpadu. Pembangunannya single years,” kata Irianto.

Terkait pembangunan gedung yang ada di kampus UBT, Maret 2017 lalu pada pertemuan dengan Presiden-Wapres dan menteri, kata gubernur, dia telah menyampaikan, termasuk soal mangkraknya pembangunan infrastruktur gedung dan memohon pembangunan gedung tersebut dilanjutkan. “Ternyata, mangkraknya pembagunan  gedungkarena ada masalah internal. Untuk itu, ada audit dari BPKP. Alhamdulillah, tahun ini sudah teranggarkan pembangunan lanjutannya,” kata gubernur.

Diingatkan gubernur, APBD Kaltara terbilang kecil di Indonesia. Tapi banyak hal yang dilakukan, termasuk memberikan bantuan kepada UBT. Sekarang harus mulai berpikir bahwa uang itu bukan bermanfaat dari besarnya, tapi bagaimana cara mengelolanya agar bermanfaat besar. ”UBT sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kaltara. Jadi, semua pihak termasuk Pemprov Kaltara memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan UBT sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas,” harap Irianto. (adv)