Ujian Pengguna Bandara APT Pranoto, Mulai Kabut Asap Hingga Banjir Panjaitan

Banjir sekitar kawasan Mugirejo Jalan DI Panjaitan ini terjadi hanya kurang dari 1 jam sejak guyuran hujan deras, Jumat (11/10). (Foto : istimewa/ITS)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penumpang pengguna jasa penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda, kesabarannya terus diuji. Mulai dari pemindahan penerbangan ke Balikpapan akibat kabut asap dan kerusakan runway. Terbaru yang terus menghantui, banjir di akses Jalan DI Panjaitan.

Sebagian besar wilayah Samarinda diguyur hujan deras sejak pukul 14.45 Wita tadi. Tidak terkecuali, hujan sangat deras di kawasan Samarinda Utara. Imbasnya, tentu sudah bisa diperkirakan.

Banjir di Jalan DI Panjaitan, utamanya di kawasan sekitar Alaya dan Mugirejo, sebagai akses jalan utama menuju Bandara APT Pranoto, tidak terelakkan lagi. Kurang dari 1 jam, ketinggian air banjir mencapai lutut dewasa.

“Seperti tidak ada yang mengurus kota ini,” kata Fendi (41), salah satu pengguna roda empat, tujuan Bandara APT Pranoto, kepada Niaga Asia, Jumat (11/10).

Banjir di Jalan DI Panjaitan (foto : istimewa/ITS)

Pernyataan Fendi, bukan tanpa alasan. Dia kesal, lantaran harus menerobos banjir yang cukup dalam, di kawasan Mugirejo, untuk mengantar keluarganya terbang ke Jakarta. Kedalam banjir, nyaris membuat mogok mobilnya.

“Mau nggak mau diterobos. Daripada tiket hangus, ada 3 orang keluarga saya mau terbang ke Jakarta. Padahal, ini sudah berangkat lebih awal. Nggak tahunya masih kejebak banjir,” kesal Fendi.

Beragam cara dilakukan pemerintah, untuk meminimalisir banjir Panjaitan, yang menjadi persoalan krusial dikala hujan deras turun. Mulai dari pembersihan sampah di drainase, pelebaran parit, hingga pembuatan gorong-gorong. Hasilnya, nyaris tidak ada manfaatnya.

Banjir kawasan Mugirejo (foto : istimewa)

“Kemarin loh, kan kemarau cukup panjang ya. Mestinya, semakin diseriusin urus banjir di Panjaitan ini. Jangan sekarang, sudah sering hujan, baru mau sibuk urus banjir. Aneh!” kata warga lainnya, Tina (47), di sela perjalanannya menjemput keluarga menuju Bandara APT Pranoto.

Banjir Panjaitan, bukan lagi hal baru. Bahkan, sudah terjadi sejak Bandara APT Pranoto digunakan 24 Mei 2018 lalu, dan diramaikan penerbangan domestik sejak 25 Oktober 2019, seiring peresmian oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018 lalu.

“Percuma kalau bandara bagus, runway katanya mau dipanjangin, mau dipasang lampu runway, tapi kalau akses jalan masih banjir begini,” cetus Tina. (006)