SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kepala Unit Siaga  SAR Samarinda, Asri melaporkan, pukul 13.00 WITA, hari ini, Senin (24/1/2022) telah memberangkatkan tim SAR dari Samarinda untuk memberikan bantuan berupa mengevakuasi 60 orang pekerja proyek jembatan Belayan di Desa Long Lalang, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara yang terisolir setelah lokasi proyek tegenang banjir.

“Tim SAR diperkirakan baru akan tiba di lokasi kejadian peristiwa pukul 19.00 Wita. Pekerja itu tidak bisa mendapatkan pasokan makanan dan obat-obatan setelah adanya banjir sejak hari Minggu pukul 17.00 WITA,” kata Asri dalam keterangannya sore ini, Senin (24/1/2022).

Menurut Asri, laporan adanya pekerja terisolir di lokasi proyek, disampaikan Fanky Mateheru ke Kantor SAR Kaltim-Kaltara, hari ini, pukul 12.45 WITA. Disebutkan, pekerja terisolir sejak hari Minggu, 23 Januari pukul 17 WITA.

“Jarak lokasi kejadi dari Samarinda lebih kurang 229 kilometer,” ujar Asri.

Kronologis kejadian, lanjut Asri, mengutip laporan Franky, setelah terjadi  musibah banjir di lokasi proyek jembatan Belayan, terhadap pekerja sudah dilakukan  evakuasi  kawasan daerah lebih tinggi, di Desa Long Lalang, namun karena air terus meninggi desa tersebut juga terisolasi air banjir, sehingga sekitar 60 org pekerja proyek tidak dapat lagi memperoleh bahan makanan dan obat-obatan.

“60 orang yang kini terisolasi itu semuanya dari PT. Waagner Biro Indonesia,” kata Asri.

Aksi yang sudah dilakukan dalam rangka memberikan pertolongan,  Unit Siaga SAR Samarinda berkoordinasi dengan korban, Personil Unit Siaga SAR Samarinda menuju LKP,  hari ini pukul 13.00 WITA dan diperkirakan tiba di lokasi pukul 19.20 WITA.

Unsur SAR yang terlibat dalam memberikan pertolongan, lanjut Asri, antara lain

Unit Siaga SAR Samarinda, PT. Buma, dan PT. Waagner Biro Indonesia.

Sedangkan alat utama yang digunakan berupa Rescue D-Max, Truck Personil, Rubber Boat, . Mopel, Peralatan Medis, dan Peralatan Alkom.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: SAR Samarinda