Universitas Borneo Tarakan Terima Mahasiswa Baru 1.751 Orang

aa
Didampingi Rektor, Prof. Dr. Drs. Adri Patton, M.Si, Ketua Dewan Pertimbangan Universitas Borneo Tarakan (UBT), DR H Irianto Lambrie menyalami mahasiswa baru di Upacara Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2018/2019 di Stadion Indoor Telaga Keramat Kota Tarakan, Jumat (31/8). (Foto Infopubdok Kaltara)

TARAKAN.NIAGA.ASIA-Universitas Borneo Tarakan (UBT) tahun 2018/2019 menerima mahasiswa baru  sebanyak 1.751 orang yang berasal dari dari kabupaten/kota, luar provinsi Kaltara, bahkan ada juga dari negara tetangga Malaysia.

“Ini hari bersejarah bagi mahasiswa baru UBT. Sebab, setelah melalui proses seleksi ketat, para mahasiswa baru ini dilakukan penerimaan di dalam sebuah acara kehormatan berupa rapat senat terbuka,” kata DR H Irianto Lambrie, Ketua Dewan Pertimbangan Universitas Borneo Tarakan (UBT) saat  menghadiri Upacara Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2018/2019 di Stadion Indoor Telaga Keramat Kota Tarakan, Jumat (31/8).

Menurutnya, penerimaan mahasiswa baru melalui proses seleksi ketat, para mahasiswa baru ini dilakukan penerimaan di dalam sebuah acara kehormatan berupa rapat senat terbuka sehingga dapat belajar di satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kaltara,” kata Irianto yang juga Gubernur Kaltara. Ia mengingatkan, mahasiswa merupakan bagian dari agen perubahan karena idealisme, umur muda, kegesitan, kecepatan bergerak dan responsif yang tinggi. Itulah, di zaman ini, anak-anak saat ini adalah generasi millenial, hidup di era informasi, industri 4.0.

Perubahan itu terjadi sangat cepat, sehingga setiap orang di zaman ini, baik tua-muda, harus menyiapkan dirinya hadapi perubahan itu. “Cara kita untuk menghadapi perubahan, adalah mampu bergerak cepat untuk mengimbangi perubahan yang cepat. Bangun daya saing diri kita masing-masing. Daya saing ini untuk unjuk ketangguhan, pengetahuan yang luas,” ujarnya.

Irianto yang saat mahasiswa sudah dipercaya menjadi assisten dosen ini menerangkan, pengetahuan yang luas, bukan karena gelar yang banyak. Sebab banyak pemimpin yang tanpa gelar akademik, justru lebih baik pengetahuannya. Mari  belajar dari pengalaman sejarah itu. “Anak-anakku sekalian, masuk ke dunia perguruan tinggi harus pula memahami makna yang terkandung di dalam kampus. Setiap kampus beda suasananya. Kehidupan kampus itu, harusnya membentuk karakter yang baik,” katanya. Ada 3 misi utama perguruan tinggi di Indonesia, disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi. Artinya, pengajar, fasilitas juga penting diperhatikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. (001)