UPDATE: Tidak Ada Tanda Potensi Tsunami di Jepang Usai Erupsi Semeru

Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). (BPBD Lumajang melalui twitter @BNPB_Indonesia)

TOKYO.NIAGA.ASIA — Gunung berapi Semeru Indonesia di Pulau Jawa telah meletus. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengunggah gambar di media sosial yang menunjukkan gumpalan abu putih dan abu-abu membubung ke langit.

Pusat penasehat abu vulkanik Australia di Darwin memperkirakan gumpalan abu mencapai ketinggian sekitar 15 kilometer.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan letusan terjadi pada pukul 09.18 waktu setempat, pada hari Minggu dan satelit cuaca Himawari-9 mengamati penyebaran abu vulkanik. Badan tersebut juga memeriksa apakah letusan tersebut telah menyebabkan tsunami yang dapat mempengaruhi Jepang.

“Dikatakan tidak ada perubahan signifikan pada tingkat pasang surut yang diamati di sepanjang pantai Jepang sejauh ini,” tulis kantor berita NHK dalam laporannya, Minggu.

Pejabat cuaca Jepang menambahkan bahwa tidak ada perubahan tekanan atmosfer tertentu yang diamati di negara itu sejak letusan. Letusan besar yang jauh terkadang dapat menyebabkan perubahan tekanan atmosfer, yang menyebabkan perubahan tingkat pasang surut.

“Tetapi para pejabat mengatakan orang-orang harus tetap mendapat informasi terbaru,” laporan NHK menambahkan.

Badan tersebut mulai merilis informasi tentang pasang surut dan tingkat tekanan atmosfer di sekitar Jepang setelah letusan gunung berapi besar yang jauh dari negara Pasifik Selatan Tonga menyebabkan perubahan seperti itu di Jepang. Badan tersebut merilis informasi tersebut jika gumpalan abu mencapai ketinggian 15 kilometer.

Sumber : Kantor Berita NHK | Editor : Saud Rosadi

Tag: