Vaksinasi Gotong Royong Membantu Pemerintah

Presiden Jokowi memantau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong, di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jabar, Selasa (18/05/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Kris)

SAMARINDA.NIAGA. ASIA – Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin mengungkapkan bahwa program vaksinasi gotong royong  sangat membantu vaksinasi yang dilakukan pemerintah dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Disatu sisi karyawan diberikan rasa aman karena sudah divaksin, disisi lain pemerintah terbantu dengan target vaksinasi yang bisa tercapai.

“Pemilik perusahaan juga warga Indonesia dan punya keluarga, mereka juga harus dapat. Partisipasi perusahaan untuk memberi pelayanan kesehatan bagi karyawan-karyawan dan keluarganya, juga positif,” ungkap Saleh kepada awak media, Senin (17/5/2021).

Menurut Saleh, vaksinasi gotong royong dilaksanakan untuk karyawan, keluarga, atau individu lain dalan keluarga. Pendanaannya dibebankan pada badan usaha. Sehingga, vaksin ini gratis bagi karyawan perusahaan tersebut.

Vaksinasi gotong royong juga dinilai tepat karena mampu mempercepat proses herd immunity. Namun dia menegaskan bahwa koordinasi pihak swasta dengan Satgas Covid-19 harus dijalankan guna sinkronisasi data yang berkaitan dengan vaksinasi.

“Kalau herd immunity-nya, saya masih belum bisa optimis ya. Tapi kalau misalkan ini tetap jalan dan semampunya perusahaan, tentu ada harapan. Karena tak semua perusahaan mampu. Apalagi di tengah Covid-19,” beber politisi dari Fraksi Golkar itu.

Pemerintah pusat itu menargetkan sekian bulan prosentase vaksinasinya sudah harus meningkat. Mudah-mudahan, perusahaan yang ada ini bisa terlibat membantu tercapainya target vaksininasi.

“Tak dapat dimungkiri bahwa ada beberapa perusahaan yang mampu bertahan dan tumbang di tengah pandemi. Sehingga, perusahaan-perusahaan yang bertahan harus difokuskan menjalani program vaksinasi gotong royong ini. Bahkan kalau bisa  diwajibkan, Sedangkan bagi perusahaan yang kurang stabil, bantuan dari pemerintah masih menjadi opsi alternatif,” pungkasnya.

Penulis : Muhammad Fahrurozi | Editor : Intoniswan

Tag: