Volume Impor Batubara China Januari – September 2025 Alami Penurunan 11 Persen

Foto Kementerian ESDM.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –  Volume impor batubara China dari Indonesia selama Januari-September 2025 mengalami penurunan hingga 11 persen (c-to-c). Sedangkan secara kumulatif Januari-September 2025, impor batubara India mengalami penurunan hingga1,76% (c-to-c).

“Penurunan tersebut disebabkan adanya peningkatan produksi batubara domestik, dan melemahnya permintaan listrik dari beberapa aktivitas industri,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST. MIDEC, hari ini melalui daring.

Kemudian, volume impor batubara Vietnam dar Indonesia pada bulan September 2025 mengalami penurunan tajam sebesar 7,9% (m-to-m).

“Meski demikian impor batubara dari Indonesia, sebagai pemasok utama pada bulan tersebut, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,29% dari tahun sebelumnya (y-on-y), tetapi secara m-to-m mengalami penurunan sebesar 0,92%,” papar Yusniar.

Penurunan impor batubara Vietnam ini, lanjut Yusniar, mengutp berbagai sumber, akibat berkurangnya produksi listrik Vietnam hingga 6% pada September 2025, diduga karena hujan lebat dan cuaca dingin oleh badai.

Kemudian impor minyak sawit (CPO) Tiongkok dari Indonesia mengalami penurunan cukup tajam hingga 37,80% (y-on-y) dan 53,6% (m-to-m). Penurunan impor CPO tersebut disebabkan oleh faktor musiman, lemahnya sinyal permintaan jangka pendek, dan tingginya tingkat persediaan minyak nabati di Tiongkok.

Ekspor pupuk (Urea/Amoniak) dari Indonesia melonjak signifikan karena aksi front-loading (pembelian cepat) oleh negara-negara Asia. Aksi front-loading tersebut dilakukan sebagai antisipasi penutupan penuh keran ekspor Urea dari Tiongkok yang berlaku Oktober 2025.

“Selain itu, terdapat peningkatan permintaan dari India menjelang musim tanam Rabi,” pungkas Yusniar.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: