W20 Summit di Danau Toba Momen Kenalkan Sumatera Utara kepada Dunia

(ki-ka): Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (tengah), Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi (dua kanan), Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Zumri Sulthony (kiri), Kadis Kominfo Sumut Kaiman Turnip (kanan), dan Staf Ahli Gubernur Sumut bidang Hukum dan Pemerintahan Politik, Binsar Situmorang (dua kiri) pada media update W20 Summit Danau Toba, Rabu (15/06). (Foto : HO-XL Axiata)

MEDAN.NIAGA.ASIA — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyatakan kesiapannya menyukseskan pertemuan Women (W20) Summit yang akan berlangsung di Hotel Niagara Parapat, Kabupaten Simalungun, mulai 19 – 21 Juli 2022.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyatakan kegiatan W20 Summit merupakan momen yang ditunggu-tunggu, di mana Kawasan Danau Toba menjadi sorotan dari penjuru nasional maupun internasional. Dalam hal ini diharapkan seluruh kontribusi masyarakat kawasan Danau Toba untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan itu.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan geliat pariwisata di Sumatera Utara dan dapat meningkatkan ekonomi kreatif yang berada di Sumatera Utara, khususnya Danau Toba,” kata Edy seperti dikutip dalam pernyataan dikutip niaga.asia, Kamis.

Pertemuan W20 Summit di Danau Toba juga diharapkan sebagai pembuktian bahwa Sumatera Utara siap kembali menyambut kedatangan wisatawan nusantara dan juga mancanegara pasca pandemi.

Selain itu, ditetapkannya Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan salah satu Unesco Global Geopark menjadikan Sumatera Utara sebagai ikon baru pariwisata Indonesia berbasis keindahan alam.

“Sekaligus kita ingin memperkenalkan Sumatera Utara kepada dunia melalui kegiatan W20 Summit yang mendatangkan delegasi dari negara-negara anggota G20,” terang Edy.

Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi mengatakan, W20 Indonesia adalah suatu engagement group G20 yang memang fokus membicarakan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dengan tujuan membentuk rekomendasi kepada pemimpin G20 dalam dokumen yang disebut communique.

“Selama hampir 7 bulan, delegasi W20 telah melakukan berbagai diskusi terpadu dengan masukan oleh partner-partner dan juga organisasi perempuan baik di Indonesia maupun negara G20 lainnya. Communique ini nantinya akan diserahkan kepada Presiden pada W20 Summit. Kami sangat semangat untuk melaksanakannya di Danau Toba. Kami mohon dukungan dari semua pihak untuk kelancaran acara nanti. Kiranya delegasi yang datang dapat merasakan keindahan Danau Toba dan keramahan Indonesia,” kata Hadriani.

Sementara itu, Co-Chair W20 Indonesia Dian Siswarini menambahkan, perhelatan W20 Summit di Danau Toba tersebut akan membahas berbagai isu prioritas W20, terutama mengenai kesetaraan dan diskriminasi, ekonomi inklusif, hingga UMKM milik perempuan.

Selain itu, juga akan ada pembahasan mengenai isu terkait peningkatan akses perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan ke pendidikan, teknologi, keuangan, dan kesetaraan kesehatan. Seluruhnya akan dikemas ke dalam rangkaian dialog dan konferensi kebijakan.

“Agenda ini akan ditutup dengan serah terima Communique W20 kepada Presiden RI sebagai pemimpin G20 dan juga pengumuman pemenang dari program Inkubasi 1.000 UMKM Perempuan binaan ‘W20 Sispreneur’ dengan hadiah modal usaha senilai total Rp 300 juta sebagai aksi konkrit dari W20 Indonesia,” jelas Dian.

Selain itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Zumri Sulthony mengatakan perhelatan besar W20 yang akan diselenggarakan nantinya diharapkan bisa membuka peluang pariwisata di kawasan Danau Toba.

“Event internasional ini tentunya membuka ruang dan peluang untuk Danau Toba terkait terkait pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable Tourism,” katanya.

Zumri mengharapkan semua pihak yang terlibat berbenah untuk memberikan yang terbaik guna mendukung dan mensukseskan kegiatan internasional ini tidak terkecuali dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

W20 terbentuk sejak 2014 dan pertemuan pertama dilakukan tahun 2015 di Turki, didasari oleh pemikiran pentingnya partisipasi perempuan dalam pembangunan ekonomi global. Kepentingan yang dibawa oleh W20 memiliki irisan dengan seluruh isu G20 didasarkan kesepakatan akan pentingnya peningkatan peranan perempuan secara inklusif.

Partisipasi perempuan sangat dibutuhkan dalam berbagai engagement group baik itu Business20, Youth20, Parliament20, dan lain sebagainya.

Sumber : XL Axiata | Editor : Saud Rosadi

Tag: