Wabup Kasmidi Dorong Partisipasi Pemilih di Pemilu 17 April Jadi Lebih Baik

Ax

Suasana rapat koordinasi bersama Polri, Pemda, penyelenggara Pemilu dan seluruh perusahaan di Kutim, di Aula Pelangi Polres Kutim, Selasa (2/4). (Foto: Jani/Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Demi meningkatkan partisipasi karyawan perusahaan dalam Pimilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 17 April mendatang, Polres Kutai Timur menggelar rapat koordinasi bersama Pemkab Kutim, penyelenggara Pemilu dan seluruh perusahaan yang ada di Kutim. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Pelangi Polres Kutim itu, dibuka langsung Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Selasa (2/4/2019).

Kegiatan yang dimulai pukul 09.30 WITA, turut dihadiri Asisten Pemkesra Suko Buono, Ketua KPU Kutim Ulfa, Ketua Bawaslu Andi Mappasiling, serta jajaran Polres Kutim dan para perwakilan perusahaan.

Wabup Kasmidi Bulang mengapresiasi apa yang dilakukan Polres Kutim selama ini. Mulai dari pengamanan, apel siaga, tabligh akbar serta sosialisasi terus dilakukan, demi terwujudnya Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk.

“Kita tahu prosentase partisipasi masyarakat pada Pemilu di Kutim sangat kecil. Mulai dari Pemilu kepala daerah sampai Gubernur. Ini harus menjadi tanggungjawab kita bersama, baik itu Polres, KPU dan Bawaslu. Apalagi sebagian besar suara ada di perusahaan,” ujarnya.

Kasmidi menerangkan, di lingkup Pemda sendiri, kepada pegawai ASN atau TK2D sudah diingatkan untuk dapat aktif memberikan suaranya.

“Rencana mau kita kontrol jangan sampai di hari libur, pegawai keluar daerah. Begitu juga kepada perusahaan tanpa terkecuali yang ada di 18 kecamatan. Masyarakat terdata sebanyak 227.323 pemilih saya ingin semua aktif. Kalau kita tidak bergerak memikirkan ini, saya yakin tidak akan sukses,” tegas orang nomor dua di Kutim itu.

Sementra itu, Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan menjelaskan, pihaknya sengaja mengundang seluruh perusahaan, demi mengenjot partispasi pemilih khususnya di lingkungan perusahaan. Terutama, perusahan besar yang memperkerjakan banyak karyawan. Hal ini juga didasari dari rendahnya pertisipasi masyarakat pada Pilkada sebelumnya. Sekadar diketahui, partisipasi masyarakat pada pemilihan Gubernur Kaltim lalu dari DPT yang memilih sebanyak 46 persen. Sedangkan tidak memilih, mencapai 53,34 persen.

“Otomatis pada Pemilu Gubernur kemarin, Golput yang menang. Bahkan dua TPS di lingkup perusahaan hanya ada 2 dan 6 orang pemilih saja. Ini kan sangat tragis. Di lingkungan perusahaan yang orangnya ada, tapi hasil seperti ini. Maka dari itu, sengaja kami mengundang perusahaan agar meningkatkan partisipasi karyawannya untuk memilih. Bagaimana caranya karyawan betul-betul hadir ke TPS,” terang Teddy. (hms10)