Wagub Berharap Perusahaan Membantu Pemerintah Menerangi Desa

aa
H Hadi Mulyadi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Sektor industri kelapa sawit secara perlahan secara nyata menunjukkan keunggulannya menjadi komoditas strategis di tanah air. Tidak hanya pada aspek ekonomi sebagai penopang devisa non-migas. Juga andalan dalam percepatan pencapaian desa berlistrik. Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengatakan disamping serapan tenaga kerja, sektor perkebunan menjadi andalan dalam percepatan pencapaian desa berlistrik. Dimana dari subsektor ini dapat dikembangkan energi baru terbarukan khususnya pemanfaatan biomassa dan limbah cair.

Dikatakan, di Kaltim dari tujuh perusahaan perkebunan sawit telah di bangun pembangkit listrik 13,3 MW dari bakar biomassa dan palm oil mill effluent (POME). Praktek terbaik PT REA Kaltim Plantation, excess power dihasilkan telah menerangi 22 desa dan PT Telen telah memenuhi kebutuhan listrik 16 desa di sekitar pabrik.

“Subsektor perkebunan sangat membatu peran pemerintah dalam menyediaan energi listrik di daerah pedesan yang tidak terjangkau jaringan PLN,” kata Hadi Mulyadi saat menghadiri Borneo Forum ke III tahun 2019 di Pontianak (Kalbar) beberapa hari lalu.

Hadi menambahkan, listrik dengan jaringan interkoneksi antar Kalimantan (Kalteng, Kalbar, Kalsel dan Kaltim) sudah surplus 200 MW. Tapi distribusi ke daerah-daerah terpencil belum terbangun.

Kondisi ini menjadi permasalahan yang harus segera dicarikan solusinya. Perusahaan perkebunan dipedalaman dan daerah terpencil dapat membangun pembangkit listrik mini untuk membantu menerangi masyarakat sekitar pabrik. “Perusahaan yang sudah melaksanakan diapresiasi dan penghargaan sebagai perusahaan yang membangun desa. Nantinya akan diserahkan pada HUT Provinsi Kaltim pada 9 Januari 2020 mendatang,” ujarnya.

Hadi berharap perusahaan perkebunan maupun perusahan lain dapat membantu pemerintah untuk menerangi desa-desa yang dipedalaman seperti yang dilakukan PT REA Kaltim Plantation dan PT Telen. “Partisipasi dan kontribusi nyata perusahaan dalam penyediaan energi listrik masyarakat di pedalaman dan desa terpencil sangat diperlukan,” kata Hadi Mulyadi. (humasprovkaltim)