Wagub Hadi Mulyadi: Kalau Harus Kita Tolak, ya Kita Tolak

Wagub Kaltim Hadi Mulyadi saat menemui pedemo dari mahasiswa yang menolak pabrik semen, Senin (8/4) (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Rencana pabrik semen yang didirikan di Kutai Timur, mendapat penolakan berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Karts (AMPK). Kendati demikian, Pemprov Kaltim belum seratus persen menerima investasi itu.

Diketahui, Hongshi Holdings dari China, berencana membangun pabrik semen, di Kutai Timur, dengan total nilai investasi USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun, dalam presentasinya di kantor Gubernur Kaltim, bulan lalu.

Rencana itu, mendapatkan penolakan AMPK. Demo pertama mereka, Senin (25/3) lalu, berujung bentrok. Hari ini, unjukrasa mereka kembali ricuh. Mereka bersikeras, Pemprov membatalkan rencana investasi itu, lantaran hanya akan merusak ekosistem sekitar karts, yang tidak ternilai.

Berita terkait :

https://www.niaga.asia/demo-tolak-pabrik-semen-bentrok-lagi-7-mahasiswa-hingga-satpol-pp-berdarah-darah/

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, merespons. Menurut dia, Pemprov tidak bisa serta merta menolak maupun menerima rencana itu, tanpa kajian yang komprehensif.

“Mereka ada kajian, silakan sampaikan ke saya,” kata Hadi, kepada wartawan di kantor Gubernur, siang tadi.

Kendati demikian, sebelum menemui pedemo dari AMPK siang tadi, Hadi memimpin rapat dengan OPD membahas itu. “Kelihatannya ada sedikit masalah. Kita akan batalkan kalau bermasalah,” ujar Hadi, tanpa merinci masalah yang dia sebutkan.

Hadi pun merasa heran, dia diminta mahasiswa yang berunjukrasa untuk menyatakan penolakan. “Berdosa dong saya ambil keputusan, tidak dengan data. Harus disadari itu,” tegasnya.

“Saya akan meminta data di dinas, baik hitam atau putih, ya sampaikan. Kalau memang harus kita tolak, ya kita tolak. Saya tidak ada urusan satu peser pun uang dengan urusan mereka (investor) itu.,” tegasnya lagi. (006)