Wahyudi Bikin Uang Palsu di Samarinda Gegara Urusan Perut

Tersangka Wahyudi dan istrinya kini mendekam di penjara terkait kasus uang palsu (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wahyudi Effendi (42), dijebloskan ke penjara terkait kasus peredaran uang palsu di Samarinda. Urusan makan, jadi alasan Wahyudi nekat memproduksi dan mengedarkan uang palsu.

Wahyudi memiliki catatan kelam. Dia keluar penjara Maret 2020 lalu, usai menjalani masa hukuman di Lapas Samarinda, di Jalan Jenderal Sudirman.

“Waktu itu saya kasus narkoba, saya sebagai pengguna,” kata Wahyudi, ditemui wartawan di Mapolsek Sungai Pinang Jalan DI Panjaitan, Samarinda, kemarin.

Wahyudi menerangkan, usai keluar dari penjara, dia kesulitan mendapatkan pekerjaan. Bahkan, bolak balik melamar, bahkan meminta pekerjaan selalu mendapatkan penolakan. “Sehari-hari, kita juga perlu makan, merokok,” kilahnya.

Berbekal belajar dari teman sesama narapidana di Lapas, yang tersangkut kasus uang palsu, Wahyudi mempraktekannya usai keluar dari penjara.

Berita terkait :

Sejoli Mantan Napi di Samarinda Edarkan Uang Palsu

“Masalah ketahuan kan tergantung yang punya toko. Kalau mengenal itu uang ya ketahuan. Kalau tidak mengenal, kan kita tidak memaksa. Namanya juga kesalahan, ya saya tanggung risiko,” ujar Wahyudi.

“Kalau soal motifnya, kenapa kita mau melakukan ini (mencetak dan edarkan uang palsu), kalau kita ada kerjaan? Ya kan?” ungkapnya.

“”Sekarang begini. Bapak sendiri, kalau tidak punya kerja, perut menuntut bagaimana? Ya kan? Sekarang kita mau kerja. Tidak usah kerja di kantor, buruh saja sekarang pilih-pilih,” tambahnya.

Sebulan terakhir ini membelanjakan uang palsu yang dia produksi, Wahyudi mengaku tidak pernah didatangi pedagang atau pemilik warung.

“Iya, saya didatangi kepolisian di rumah. Kita jalani saja, sudah mau diapakan lagi? Sudah risiko,” kata Wahyudi, asal Palu Sulawesi Tengah, dan sudah lama menetap di Samarinda itu mengakhiri wawancara. (006)

Tag: