Wajah Samarinda : Banjir, Anak Meninggal dan Lumpur

Banjir di salah satu kawasan di Samarinda, Kamis (8/1) sore kemarin. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Bencana terjadi di ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, Kamis (7/1) sore kemarin. Imbas guyuran hujan deras disertai angin kencang 1,5 jam, berakibat banjir sedikitnya di 27 titik jalan. Potret bencana berujung pilu. Remaja putri, meninggal usai tersengat listrik.

Pantauan Niaga Asia, intensitas hujan deras terjadi sekira pukul 15.30 WITA. Jarak pandang bahkan terbatas kurang dari 1 kilometer di kawasan tengah kota. Di sela angin kencang, petir menggelegar tidak terhitung lagi.

Derasnya hujan disertai angin kencang menurunkan jarak pandang kurang dari 1 kilometer. Foto diambil dari kawasan Jalan Dahlia, Kamis (7/1) sore. (Foto : Niaga Asia)

Kurang dari 45 menit kemudian, banjir di banyak lokasi. Diantaranya, kawasan bawah flyover air hitam, Jalan Ir H Juanda, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Pangeran Suryanata, Jalan DI Panjaitan, Jalan KH Wahid Hasyim, hingga Jalan DI Panjaitan. Itu belum termasuk kawasan pemukiman padat penduduk.

Ada beberapa pohon tumbang, longsor, bahkan tiang listrik ikut roboh. Tidak kalah bikin kaget, banjir bandang menerjang permukiman di kawasan jalan Jalan Pangeran Suryanata, di kawasan Bukit Pinang di Samarinda Ulu.

Video banjir bandang menyebar di grup WhatsApp Messenger. Derasnya arus air mengejutkan warga. Bahkan, bandang juga merendam roda empat. Beruntung, tidak sampai menyeret mobil itu.

Tumpukan kendaraan di bawah flyover air hitam lantaran banjir di Jalan Ir H Juanda (foto : istimewa)

Semalam, beredar spekulasi, bandang bercampur lumpur disebabkan jebolnya tanggul di kawasan dataran tinggi di poros Jalan Suryanata. Isu lainnya, ketiadaan tanggul penampung air dari bangunan pergudangan di ruas jalan itu. Namun demikian, sampai hari ini, tidak ada penelusuran sebab bandang itu dari instansi pemerintahan terkait.

“Benar, kami terima informasi ada pohon tumbang, banjir, dan bandang di Bukit Pinang. Laporan masuk ke kami,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Kota Samarinda Ifran, dikonfirmasi Niaga Asia, Kamis (7/1) malam.

Ifran menjelaskan, ditengarai, banjir disebabkan hujan deras sore sebelumnya. “Jadi informasi kami dapatkan, air melimpah dari bagian atas kawasan Bukit Pinang,” ujar Ifran.

Kawasan simpang Bukit Alaya Jalan DI Panjaitan, Kamis (8/1) sore. (Foto : istimewa)

Imbas bandang mengakibatkan banjir dalam di kawasan Jalan P Suryanata, sekitar simpang tiga Jalan Kadrie Oening. Bahkan, banjir kiriman juga merendam kawasan Jalan P Antasari, dan permukiman di Jalan Wijaya Kesuma.

Mendekati pukul 22.00 WITA, di tengah kesulitan warga melintasi banjir menuju ke pulang ke rumah, kembali dikejutkan dengan kabar seorang anak meninggal, usai tersengat setrum di tiang listrik. Kejadiannya, di Jalan Ir H Juanda, depan atau seberang SMA Negeri 5.

“Kami terima informasi sekitar jam 9.34 malam, ada anak perempuan tersetrum tiang listrik,” kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto malam tadi.

Proses evakuasi korban anak tersengat setrum, Kamis (7/1) malam. (Foto : istimewa/ITS)

Octavianto menerangkan, korban diketahui adalah siswi SMP. “Korban belanja dengan ibunya, (terpeleset) mau masuk ke parit, dan pegangan. Ternyata, terpegang listrik. Korban meninggal, dan dievakuasi ke rumah sakit Dirgahayu menggunakan ambulan,” ujar Octavianto.

Tim Basarnas menginventarisir kawasan banjir lainnya. Tidak hanya korban meninggal, tiang listrik ambruk juga terjadi di kawasan Jalan Wiraswasta, dan longsor di Jalan Karya Baru, utara kota Samarinda.

Kepergian Adhelia Samaritha Azarin, yang kerap disebut Arin, begitu nama anak yang meninggal usai tersengat listrik itu, dimakamkan siang ini usai salat Jumat.

Kawasan simpang empat sempaja yang jadi langganan banjir, Jumat (8/1). Setelah surut, lumpur yang dibawa air banjir mengering dan mengotori jalan. (Foto : CCTV online/samarindakota.go.id)

Niaga Asia, menelusuri sejumlah ruas jalan siang ini sekitar pukul 11.30 WITA. Kawasan Jalan PM Noor, masih sebagian tergenang banjir. Bawah flyover air hitam hingga Jalan Ir H Juanda, yang semalam terendam banjir 30-50 cm, juga sudah surut.

Berlanjut mengitari Taman Samarendah, juga sudah kering dari banjir. Namun yang menjadi persoalan klasik, banjir menyisakan lumpur di ruas-ruas jalan itu. Lumpur yang juga jadi klasik persoalan Samarinda, usai diguyur hujan. Bahkan, Jalan Kesuma Bangsa sebagai ruas protokol di pinggir trotoarnya tidak luput dari kotoran lumpur. (006)

Tag: