Wakil Bupati Kukar Serahkan 4 Unit Power Thresher untuk Petani Bangun Rejo

Wakil Bupati Rendi Solihin secara simbolis menyerahkan alsintan jenis power thresher untuk mendukung produktivitas petani di Bangun Rejo. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

TENGGARONG SEBERANG.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyerahkan empat unit alat mesin pertanian (alsintan) jenis power thresher kepada kelompok tani di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Rendi Solihin dalam rangkaian kunjungan kerjanya di kecamatan Tenggarong Seberang. Selain alsintan, disalurkan juga bantuan perlengkapan ibadah untuk musholla dan sejumlah paket sembako dari Baznas kepada masyarakat setempat.

“Hari ini salah satu agendanya penyerahan power thresher, yang sangat dibutuhkan di banyak wilayah pertanian Kukar. Mengapa, ya karena kondisi geografis kita ini kan membuat beberapa wilayah Kukar belum bisa dijangkau combine besar, sehingga alat seperti ini lebih efektif membantu petani,” ungkapnya setelah menyerahkan bantuan kepada kelompok tani yang ada di Desa Bangun Rejo pada Rabu pagi (5/11) di Objek Wisata Bukit Mahoni.

Pada dasarnya, dukungan kepada petani di Kukar tidak akan berhenti pada penyaluran bantuan alsintan semata. Berbagai program peningkatan produktivitas dan modernisasi sektor pertanian, kata dia, sudah masuk dalam daftar prioritas untuk direalisasikan secara bertahap.

Saat ini, Kukar menyumbang sekitar 54 persen kebutuhan beras di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Rendi pun menargetkan kontribusi ini dapat meningkat hingga 60–70 persen dalam beberapa tahun ke depan.

“Kita ingin kebutuhan pangan Kaltim bisa dipenuhi dari Kukar, dan akan terus hadir untuk mendukung petani,” jelasnya.

Menurutnya, karakteristik pertanian di Kukar berbeda dengan daerah-daerah sentra lainnya yang bergerak di bidang pertanian seperti di Pulau Jawa maupun Sulawesi. Ia menjelaskan bahwa kondisi kontur lahan, tingkat keasaman tanah, hingga aksesibilitas kawasan pertanian menjadi tantangan bagi Kaltim.

“Di Jawa tidak perlu kapur, di sini perlu. Seharusnya anggaran itu bisa digunakan untuk membeli alsintan modern, combine besar, drone sprayer, dan lainnya. Tapi di kita harus disisihkan dulu untuk perbaikan kualitas tanah,” terangnya.

Meski demikian, Rendi optimis bahwa langkah bertahap ini penting untuk menjaga ketahanan pangan dan keberlanjutan produksi pertanian di Kukar. Ia menilai keberadaan petani lokal sebagai pilar utama swasembada pangan daerah.

“Bayangkan kalau tidak ada petani di Kukar. Karena itu kita harus pastikan ekosistem pertanian kita kuat,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Bangun Rejo, Yuyun Porwanti, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah. Ia menyebut bantuan tersebut sangat membantu para petani, terutama dalam tahap panen dan pemenuhan infrastruktur pendukung pertanian.

“Terima kasih kepada Pak Bupati dan Pak Wakil. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi petani kami,” ucapnya.

Empat unit power thresher yang disalurkan ini tegas dia, akan diperuntukkan bagi kelompok tani melalui mekanisme pembagian internal. Desa Bangun Rejo di Tenggarong Seberang sendiri tercatat telah memiliki 17 kelompok tani yang bergerak di lahan sawah kering maupun basah.

“Untuk kelompok tani, nanti dibagi melalui rapat intern mereka, lalu didistribusikan ke kelompok yang membutuhkan,” tambahnya.

Selain bantuan alsintan, masyarakat juga menerima distribusi paket sembako dari Baznas serta bantuan perlengkapan ibadah untuk mushalla di RT 31, seperti Al-Qur’an, Iqra, sarung, dan sajadah. Pada kesempatan tersebut turut dilakukan peresmian program rehab rumah layak huni untuk warga setempat.

“Alhamdulillah hari ini juga ada peresmian rumah layak huni di Desa kami, dan bantuan untuk mushalla. Semua ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial

Tag: