Wakil Bupati Nunukan Ajak Wisudawan Universitas Terbuka Menyelami Sejarah Bangsa

Wakil Bupati Nunukan Hermanus bersama Walikota Tarakan, dr. Khairul di acara seminar akademik Universitas Terbuka Tarakan, Selasa (12/8/2025). (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Wakil Bupati Nunukan, Hermanus mengajak calon wisudawan untuk menyelami tentang sejarah lahirnya bangsa Indonesia, hingga di era globalisasi dan transformasi digital sekarang ini.

Periodisasi sejarah bangsa Indonesia mulai dari kemerdekaan RI tahun 1945, terus berlanjut ke konsolidasi nasional antara tahun 1945 – 1950, era repelita tahun 1970, era reformasi di tahun 1999 – 2000 dan hingga di era globalisasi dan transformasi digital saat ini.

“Kita tidak akan sampai di titik ini tanpa adanya masa lalu yang digagas oleh para pemuda di tahun 1928 melalui sumpah pemuda,” kata Hermanus, ketika menjadi narasumber di seminar akademik yang diselenggarakan Universitas Terbuka (UT) Tarakan, di ruang auditorium kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Kalimantan Utara, Selasa (12/08/2025).

Dalam seminar yang mengusung tema “Transformasi Digital Mewujudkan Akses Setara Hingga Ujung Negeri”, selain Hermanus, turut jadi pembicara Walikota Tarakan, dr. Khairul. Seminar diikuti 561  calon wisudawan dan wisudawati UT Tarakan.

“Di era globalisasi ini masyarakat dituntut untuk menguasai Ilmu pengetahuan,” ujar Hermanus.

Hermanus memaparkan, Kabupaten Nunukan merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, memiliki keunikan posisi geopolitiknya, ada pulau Nunukan, pulau Sebatik, Krayan, dan Kabudaya.

“Kami di Nunukan melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang salah satunya program Desa Cerdas, dimana 10% dari Dana Desa digunakan membiayai pendidikan masyarakat desa,” tuturnya.

Program desa cerdas telah di launching Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, Senin 11 Agustus 2025. Pemkab Nunukan akan mengalokasikan 10 persen dari Rp 180 miliar dana desa di 232 desa  untuk biaya pendidikan.

“Program desa cerdas tersebar di 232 desa, kalau kita hitung sekitar Rp 17 miliar dana desa disisihkan untuk mencerdaskan anak-anak desa di tahun 2025,” beber Hermanus.

Dengan dialokasikannya pembiayaan pendidikan melalui program Desa Cerdas, Pemerintah Nunukan berharap hasil investasi ini nantinya dapat meningkatkan SDM guna mendukung transformasi digital, terutama terhadap perangkat desa dan masyarakat

Peningkatan SDM di pedesaan adalah keharusan karena pada waktunya nanti semua penyelenggaraan pelayanan publik menggunakan sistem digital untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi.

“SDM perangkat dan desa masyarakat harus dikembangkan menyesuaikan kebutuhan zaman era digital,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial

Tag: