Wali Kota Samarinda: Penanaman Pohon Jangan Hanya Seremonial

Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun usai menanam pohon lokal di segmen jembatan Ruhui Rahayu-Kampus Unmul. (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sebagai upaya untuk menghijaukan sempadan Sungai Karang Minus (SKM) sekaligus untuk mengurangi dampak gas rumah kaca, Wali Kota Samarinda, Dr. H Andi Harun bersama jajaran dan pihak terkait melakukan penanaman pohon lokal dan khas sungai di sempadan (bantaran) Sungai Karang Mumus (SKM), Sabtu sore (29/1).

Dalam rangkaian penanaman pohon di dekat Kampus Universitas Mulawarman Samarinda itu, Andi Harun mengatakan bahwa penanaman pohon yang dilakukan pihaknya masih dalam rangkaian memperingati Hari Jadi Kota Samarinda ke-354 dan HUT Pemkot Samarinda ke-62 tanggal 21 Januari 2022.

Pohon lokal yang ditanam Andi Harun adalah bibit pohon bungur. Pohon ini merupakan tumbuhan khas kawasan amfibi atau khas bantaran sungai, yakni masih bisa bertahan hidup meski terendam air saat sungai pasang, dan tetap segar meski sungai surut.

Tanaman lokal dan khas sungai lainnya yang ditanam dalam rangkaian HUT Pemkot Samarinda ini adalah bibit pohon singkuang, rambai padi, ulin, kratom, dan spesies lain khas sungai.

Dalam kesempatan itu Andi Harun mengingatkan kepada dinas terkait dan seluruh komponen agar tidak hanya menanam, namun setelah penanaman ini harus dilakukan pemeliharaan secara berkala agar pohon yang ditanam tidak kalah dengan rumput liar.

Pohon juga harus selalu disiram jika tidak ada hujan agar tidak mati kekeringan, karena banyak kasus bahwa acara seremonial berupa penanaman pohon, pada akhirnya banyak pohon yang mati karena tidak dilakukan perawatan.

“Penanaman pohon di sepanjang sempadan dengan tema ‘Aksi Penghijauan Sempadan Sungai Karang Mumus’ hari ini, hendaknya bukan sekadar seremonial, namun harus dijadikan momentum perubahan untuk menjaga dan menghijaukan lingkungan,” kata Andi Harun.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda Nurrahmani mengatakan, bibit yang disiapkan untuk penanaman pohon kali ini sebanyak 5.000 bibit khas sempadan sungai, namun karena kondisinya tidak memungkinkan ditanam semua, sehingga hanya 500 bibit yang ditanam.

Menurut Nurahmani, penghijauan di bantaran SKM kali ini dilakukan untuk tiga segmen dengan total blok tanam tersebar pada tujuh lokasi. Untuk lokasi terpanjang dan lokasinya agak sulit dijangkau adalah di blok pertama yang dilakukan penanaman saat ini.

“Penanaman di sepanjang SKM ini tidak berhenti hari ini, namun akan terus berlanjut sampai semua blok tertanami. Kami juga akan melakukan pemeliharaan secara berkala untuk merawat pohon yang telah ditanam. Untuk perawatan tanaman kami gandeng TNI dan Polri serta pihak lain,” katanya. (gh)

Tag: