Warga Pelaku Isoman di Nunukan Dapat Bantuan Beras dan Uang

Kepala Dinas Sosial Nunukan H. Jabbar. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), mempersiapkan bantuan uang Rp300 ribu dan beras 10 kilogram bagi warga terpapar Covid-19 dan saat ini sedang menjalani karantina dengan cara isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan H. Jabbar mengatakan, penyaluran bantuan bagi warga terpapar positif Covid-19 yang menjalani isoman telah dilakukan pembahasan bersama bagian keuangan dan Bappeda Nunukan.

“Kami sudah mengirim data Satgas Covid-19 Nunukan ke Provinsi Kaltara, untuk laporan pelaku isoman yang jumlahnya 1.733 orang,” katanya pada Niaga.Asia, Rabu (28/07).

Pengiriman data ke Pemprov Kaltara tersebut berkaitan dengan rencana pemerintah provinsi yang akan menyalurkan bantuan berupa beras bekerjasama dengan Badan Logistik (Bulog) dengan menunjuk kantor pos sebagai transportir.

Khusus untuk Pemerintah Nunukan, bentuk bantuan pelaku isoman diwacanakan berupa uang. Namun, mekanisme penyaluran masih dalam pembahasan bersama apakah melalui rekening bank atau kantor pos.

“Pemkab Nunukan berpikir mungkin warga isoman perlu biaya beli obat dan vitamin, uang ini kan fleksibel bisa beli apa saja,” kata Jabbar.

Jabbar menjelaskan, jumlah warga terpapar dan menjalani isoman di Kabupaten Nunukan, terus bergerak setiap hari. Jika berpatokan pada data per tanggal 27 Juli 2021 berjumlah 1.055 orang.

Namun lanjut dia, persoalannya adalah siapa yang bersedia menemui atau datang ke rumah pelaku isoman meminta nomor rekening, hal –hal seperti ini harus di bahas tuntas sebelum pelaksaan kegiatan.

“Staf Dinsos pasti kewalahan mengumpulkan data rekening, ini bukan soal jumlahnya banyak, tapi keselamatan diri, makanya perlu tim khsuus bertemu isoman” bebernya.

Pemberian bantuan uang bagi warga isoman diperkirakan sebesar Rp 300 ribu dengan alokasi anggaran disiapkan Pemerintah Nunukan. Untuk keseluruhan kegiatan, termasuk beras 10 kilogram  diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.

Soal anggaran, mantan kepala Dinas Pertanian Nunukan ini memastikan, alokasi dana sudah tersedia di kas daerah yang diambil dari beberapa kegiatan refocusing APBD tahun 2021.

“Nilai anggaran ini sulit dipastikan karena data bergerak, beda penyaluran bantuan jaring pengaman sosial dampak corna yang diambil dari data miskin,” terang dia.

Selain bantuan uang dan beras dari pemerintah provinsi dan kabupaten, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan menyalurkan bantuan kepada warga terpapar menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang jumlahnya sebanyak 16.868 orang.

Beras bantuan 10 kilogram dari pemerintah pusat diperuntukan bagi 5.394 orang warga yang terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan 5.185 orang warga penerima Bantuan Sosial Tunai (BST)

“Untuk keluarga penerima manfaat BTS akan mendapatkan juga uang rapel dari Mei sampai Juni,” sebutnya.

 Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: