Warga Serahkan Dua Anak Terlantar ke Polsek Pelabuhan Nunukan

anak
Nidan dan Nani bersama Briptu Nur Hidayah, Polwan di Polsek KSKP Nunukan. (budi anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA- Warga Jalan Lumba-Lumba Nunukan menyerahkan dua anak kakak beradik (Nidan dan Nani) yang terlantar ke Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan ( KSKP) Tunon Taka, Nunukan, Selasa (13/02.

Nidan diperkirakan berumur 5 tahun, sedangkan Nani diperkirakan berusia 3 tahu. Keduanya ditemukan warga pukul 09.15 Wita sedang menangis. Sebelum diserahkan ke Polsek, keberadaan anak tersebut oleh mama Dani, warga setempat sudah diberitahukan ke warga melalui pengeras suara di masjid.  “Karena kedua anak itu tidak mau bicara tentang orang tuanya maupun tempat tinggalnya,  akhirnya warga mengantarkannya ke Polsek  Pelabuhan,” kata mama Dani.

Mama Dani mengaku sempat berkeliling lorong 1, 2, 3 dan 4 Jalan Lumba-Lumba untuk mencari orang tua  kedua anak tersebut, tapi tidak ada   satupun yang  mengenal. “Kita (warga) curiga anak itu adalah anak dari TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang baru datang di Nunukan atau mau berangkat ke Malaysia,” ucarnya.

Sementara itu Kapolsek Pelabuhan Tunon Taka, AKP Eka Berlin  melalui Briptu Nur Hidayah mengkonfirmasi bahwa kedua anak itu sudah di Mapolsek. “Saat ditawarkan untuk makan, hanya Nani  yang mau makan, sedangkan kNidan  menolak makan. Sedangkan untuk bicara tentang rumahnya atau orang tuanya, keduanya tidak mau,” kata Eka.

Menurut Eka, untuk sementara kedua anak akan diinapkan di rumah anggota Polwan di Sedadap. Polwan  akan melakukan pendekatan secara perlahan agar keduanya bisa diajak bicara dan bisa memberikan keterangan dimana rumahnya dan siapa orang tuanya. “Anggota sudah sudah mencoba mengajak keduanya bicara dalam bahasa Bugis dan Malaysia, tapi keduanya masih diam,” sambungnya.

Dikatakan pula, kedua anak tersebut saat ditemukan warga dan diserahkan ke Polsek tidak memakai sandal,  Nidan memakai baju hijau hitam bertulisan Robocarpoli, sedangkan Nani   memakai baju ping dan rok jenis kain levis. “Anak yang  perempuan cirinya memakai aksesoris anting-anting sejenis emas,” bebernya.   (002)