Warga Sering Lihat Napi di Rumah Kalapas Iksan, Alasannya Perbaiki Rumah

Rumah pribadi Kalapas M Iksan. Dari pengakuan 2 napi yang kini mendekam di penjara polisi, mereka nyabu di rumah itu. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dua Napi Lapas Kelas IIA Samarinda, Husni (37) dan Hendri (30), mengaku nyabu di rumah Kalapas M Iksan, di kawasan Perumnas Bengkuring, Samarinda. Tetangga Iksan pun terkejut. Namun memang, napi bolak balik di rumah Iksan, bukan hal baru. Alasannya, memperbaiki rumah Iksan.

Niaga.Asia mencoba menelusuri rumah pribadi Kalapas Kelas IIA Samarinda Muhammad Iksan, sekira pukul 15.00 WITA sore tadi. Rumah berlantai 2 cukup mewah itu terlihat sepi.

Tidak ada kendaraan terparkir di rumah itu. Lingkungannya pun relatif sepi. Melihat ke belakang rumah Iksan, ada halaman luas yang dikelilingi pagar bercat hitam. Belakangan memang, Iksan dan istrinya, sudah lama tidak meninggali rumah itu.

“Iya, itu rumah Pak Iksan. Tapi orangnya tidak ada di rumah,” kata seorang tetangga Iksan, yang meminta namanya tidak ditulis, saat berbincang bersama Niaga Asia dan wartawan lainnya, Sabtu (11/5) sore.

Polisi Sergap 2 Napi Usai Nyabu di Rumah Kalapas Samarinda

Napi Tepergok Usai Nyabu di Rumah Kalapas Samarinda, Begini Kronologinya

Terpantau, ada 2 kamera pengintai CCTV terpasang di rumah itu. Satu ada di bagian depan, sekitar halaman garasi kendaraan. Satu lagi, di bagian belakang rumahnya. Rumah Iksan, memang berada di pojokan. Kiri dan belakang rumahnya, juga depan rumahnya adalah tetangganya.

Belum cukup puas dengan keterangan tetangga itu, Niaga.Asia menelusuri kembali, mencari rumah Ketua RT 34 Muhammad Yusuf. Saat ditemui, Yusuf pun membenarkan, itu rumah Iksan.

“Tapi yang saya tahu, dia Kalapas Tenggarong. Tidak tahu kalau sekarang, dia Kalapas Samarinda,” kata Yusuf.

Rumah Iksan begitu besar saat ini, menurut Yusuf, merupakan hasil renovasi. Iksan merupakan warga pindahan dari tempat lain. Namun sayang, Yusuf tidak tahu, asal pindahan Iksan.

“Karena dia tidak lapor ke saya sebagai ketua RT. Pernah saya tegur, dibilang iya nanti (lapor) Pak RT. Jadi, saya enggak tahu ada siapa saja di dalam rumah itu. Tapi kalau sekarang, Iksan tidak tinggal di rumah itu,” ungkap Yusuf.

“Apalagi, rumah itu pernah kebobolan. Mulai perhiasan, dan uang, hilang. Kerugian saat itu, sekitar 2 tahun lalu ya, ada sampai Rp 150 jutaan. Setelah itu, Pak Iksan jarang meninggali rumahnya,” terang Yusuf.

Orang tak dikenal bolak balik masuk ke rumah Iksan yang relatif masih bagus, menurut Yusuf, bukan lagi hal baru. “Warga tahunya, itu yang ke rumahnya adalah Napi. Tujuannya, renovasi rumah, baikin rumah. Begitu warga saya melihatnya. Terutama tetangganya,” ungkap Yusuf.

Yusuf pun terkejut, setelah tahu ada 2 Napi yang ditangkap polisi, dan diketahui usai nyabu di rumah Iksan. “Kalau soal itu pasti saya kaget. Enggak nyangka. Karena tahunya yang ke situ, ya buat renovasi rumah,” pungkas Yusuf. (006)