Warga Sulsel di Samarinda Halal Bihalal, Prof Lebba Jelaskan Pentingnya Sholat

Ketua BPW KKSS Kaltim, H. Alimuddin Latief. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan mewarnai acara Halal Bihalal yang digelar  keluarga Sulawesi Selatan di Samarinda yang digelar bersama BPW KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Kalimantan Timur dan BPD KKSS Kota Samarinda, serta PW IWSS (Ikatan Wanita Sulawesi Selatan) Kaltim.

Halal bihalal yang digelar Minggu malam (5/5/2024) di Ballroom Hotel Puri Senyiur, Jalan Ruhui Rahayu No.26, Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dihadiri seribuan lebih warga Sulsel (Sulawesi Selatan).

Hadir dari wanita Sulsel, istri wali kota Samarinda, Hj. Rinda Wahyuni, S.Pd, Ketua PW IWSS Kaltim, Dr.Padilla Manteruna,Msi, Sekretaris Hj Hajrah Hindi, Sekretaris DPP IWK Bone Kaltim, Syamriyani  dan dan Bendahara Hj Salma, SH.

Halal bihalal diawali pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Dr. Hj. Sri Wahyuni, M.Si dan pembacaan doa oleh Prof. Dr. HM Abzar D. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua BPW KKSS Kaltim, H. Alimuddin Latief, ceramah agama yang disampaikan Prof. H Lebba, dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan shalawat Nabi Muhammad SAW.

Alimuddin Latief menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Musda IX BPD KKSS Samarinda, Minggu siang dan memberikan ucapan selamat kepada H.Muslimin yang terpilih sebagai Ketua BPD KKSS Samarinda.

Warga Sulawesi Selatan di Samarinda hadiri halal bihalal, Minggu malam (5/5/2024). (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

Melalui halal bihalal ini, dia  mengajak seluruh keluarga besar KKSS dan IWSS untuk terus memperkuat silaturahmi dan persatuan.

“Momen halal bihalal ini merupakan kesempatan bagi kita untuk saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan. Saya mengajak seluruh keluarga besar KKSS dan IWSS untuk terus bersatu dan bahu membahu dalam membangun organisasi dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Alimuddin.

Halal bihalal juga diisi dengan ceramah agama yang disampaikan Prof. H Lebba, dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lebba mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi dan saling memaafkan di antara sesama umat beragama.

“Silaturahmi dan saling memaafkan adalah kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mari kita manfaatkan momen halal hihalal ini untuk memperkuat silaturahmi dan saling memaafkan,” tutur Lebba.

Selanjutnya, penceramah ternama dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan spiritualnya dan pentingnya sholat bagi umat Islam.

Lebba dalam tausiahnya dengan menceritakan kisah pribadinya sebelum memeluk Islam. Ia mengaku dahulu hidup dalam kebingungan dan kegelisahan spiritual. Perjalanan pencariannya akan kebenaran membawanya hingga mengenal Islam.

“Saat pertama kali mempelajari Islam, saya langsung terpesona oleh keindahan dan kedalaman ajarannya,” ungkap Lebba.

“Salah satu hal yang paling menarik bagi saya adalah konsep sholat.”

Sholat, menurut Lebba, bukan hanya semata-mata ritual ibadah, tetapi juga merupakan momen komunikasi dan interaksi antara manusia dengan Allah SWT. Melalui sholat, umat Islam dapat memohon ampunan, bersyukur atas nikmat, dan memohon pertolongan kepada Allah.

“Sholat adalah kunci ketenangan dan kebahagiaan bagi seorang muslim,” tegas Lebba. “Ketika kita sholat, kita diingatkan kembali akan keagungan Allah dan diingatkan untuk selalu bersyukur atas segala karunia-Nya,” lanjutnya.

Lebba kemudian menjelaskan beberapa manfaat sholat bagi kehidupan manusia, baik secara spiritual maupun fisik. Sholat dapat membantu menenangkan jiwa, meningkatkan konsentrasi, dan memperkuat iman. Sholat juga dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental.

“Sholat adalah ibadah yang wajib bagi semua muslim,” ujar Lebba. Namun, sholat yang diterima Allah SWT adalah sholat yang dilakukan dengan penuh khusyuk dan ketulusan.

Ia mengajak seluruh umat Islam untuk menjadikan sholat sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sholat yang khusyuk dan penuh ketulusan, diharapkan kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan

Tag: