Wawali Balikpapan Sidak Proyek Trotoar, Temukan Pekerjaan Tidak Sesuai Standar

Bagus Susetyo aaat melakukan inspeksi mendadak di lokasi proyek perbaikan trotoar Jalan Ahmad Yani, Selasa 23 September 2025. (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo menyidak proyek perbaikan trotoar Jalan Ahmad Yani, Selasa 23 September 2025. Dia ingin memastikan pekerjaan yang dibiayai APBD 2025 itu berjalan sesuai spesifikasi dan target waktu yang sudah ditetapkan.

Dalam sidak itu, Bagus menemukan sejumlah ketidaksesuaian antara pekerjaan di lapangan dengan dokumen perencanaan. Beberapa bagian trotoar, terutama elevasi kanstin, disebut tidak sesuai standar yang tercantum dalam gambar kerja.

“Elevasi kanstin seharusnya 25 sentimeter di atas permukaan, tapi kenyataannya hanya sekitar 10 sentimeter. Ini jelas harus dibongkar dan diperbaiki,” kata Bagus saat sidak.

Selain masalah elevasi, Bagus juga menyoroti ketebalan bahu jalan yang tidak sesuai, dan jumlah tenaga kerja yang dinilai kurang memadai.

Saat ini, hanya 27 pekerja yang diturunkan kontraktor. Sementara untuk menyelesaikan proyek sepanjang sekitar 400 meter dalam target tiga bulan ke depan, dibutuhkan minimal 100-200 tenaga kerja.

“Dengan jumlah pekerja saat ini, saya yakin proyek tidak akan selesai tepat waktu,” ujar Bagus.

Bagus menekankan kendala utama terletak pada kurangnya keseragaman acuan di antara pihak terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum, konsultan pengawas, dan kontraktor. Hal ini, menurutnya, berdampak langsung pada kualitas dan kecepatan pengerjaan proyek.

Meskipun menemukan sejumlah masalah, Bagus menegaskan bahwa pemerintah kota tidak berniat langsung memberikan sanksi kepada kontraktor. Langkah utama yang ditempuh adalah pembinaan dan pengarahan agar pekerjaan diperbaiki sesuai spesifikasi.

“Kalau masih ada waktu untuk diperbaiki, ya perbaiki dulu. Tujuan kami adalah memastikan anggaran APBD digunakan dengan benar dan proyek dapat selesai sesuai target,” tegas Bagus.

Bagus mengingatkan pentingnya disiplin pelaksanaan proyek, karena penyerapan anggaran Balikpapan dipantau langsung oleh Kementerian Keuangan.

“Kita tidak ingin ada hambatan yang disebabkan lemahnya kinerja kontraktor. Semua pihak harus memiliki kesamaan acuan dan bekerja secara maksimal,” demikian Bagus.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: