Wawali dan Kadis Pariwisata Samarinda Akui Destinasi Wisata Perlu Dibenahi

aa
Wakil Wali Kota Samarinda, M Barkati dan Kepala Dinas Pariwisata Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani, Dinas Perhubungan Samarinda, H Ismansyah, Kepala Satpol PP Samarinda, HM Darham, dan Sekretaris Dinas Kominfo Samarinda, Dian Ruhendra dalam Jumpa Pers Persiapan Pelaksanaan Festival Mahakam Ke-XIX, 1-3 Nopember 2019. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Wakil Wali Kota Samarinda, M Barkati dan Kepala Dinas Pariwisata Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani sama-sama mengakui destinasi wisata di Samarinda perlu dibenahi agar siap sebagai kota penyangga ibu kota negara IKN) yang baru nanti di Kecamatan Sepaku, Penajam paser Utara dan Kecamatan Samboja, Kutai Kartenagara.

“Masih perlu dibenahi, jika perlu dibangun satu destinasi yang bisa menjadi ikon, atau landmark wisata di Samarinda yang bisa diandalkan. Lebih baik dari yang ada sekarang,” kata Barkati dalam jumpa pers  terkait dengan pelaksanaan Fesitival Mahakam beberapa hari ke depan di Samarinda, Senin (21/10/2019).

Hadir dalam jumpa pers, Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, H Ismansyah, Kepala Satpol PP Samarinda, HM Darham, Sekretaris Dinas Pariwisata Samarinda, Masrullah, Sekretaris Dinas Kominfo Samarinda, Dian Ruhendra, Kepala Bidang Lalulintas Jalan Dishub Samarinda, Budi P.

Menurut Barkati, pembenahan destinasi wisata sangat diperlukan karena infrastruktur dasarnya  sudah ada, misalnya Bandara APT Pranoto dan jalan tol yang menghubungkan Samarinda dengan IKN. Sektor pariwisata multiplier effeknya terjadap perekonomian kota dan ekonomi masyarakat sangat bagus.

“Kita yang tinggal di Samarinda sendiri juga bingung mau jalan-jalan kemana di hari libur. Kita bingung karena destinasi wisata yang ada begitu-begitu saja. Makanya perlu dibenahi,” kata Wawali.

aa
Lomba berenang tradisional melintasi Sungai Mahakam, acara andalan di Festival Mahakam. (HO/Net)

Sementantara Kepala Dinas Pariwisata Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani, membenarkan apa yang dikatakan Wawali. Destinasi yang ada sekarang sudah sangat beragam, untuk wisata religi ada Desa Budaya Pampang, untuk wisata religi ada Masjid Raya Darussalam, Islamic Center, Masjid Shiratal Mustaqiem, ada makam tokoh agama, dan taman-taman dalam kota, ada juga kampung tenun.

“Tapi yang saya rasakan dan lihat, infrastruktur, fasiltas yang ada perlu dibenahi, perlu investasi dari APBD,” kata Ayu.

Untuk Festival Mahakam Ke-XIX yang dilaksanakan 1-3 Nopember 2019, kata Ayu, sudah masuk kalender nasional, juga dibenahi infrastrukturnya karena selama ini digelar di Tepian Mahakam (seberang Kantor Gubernur) sudah sangat sempit, tidak cukup luas menampung pengunjung. “Perlu dicarikan lokasi baru di Sungai Kunjang,” kata Ayu yang baru beberapa bulan menjabat.

Informasinya, kata Ayu, lahan kosong di Tepian Mahakam di Sungai Kunjang milik Pemkot Samarinda, luasnya lebih kurang 8 hektar dan cocok untuk kawasan destinasi wisata baru, sekaligus pendukung pelaksanaan Festival Mahakam tahun-tahun yang akan datang. “Saya akan lapor dulu ke Pak Wali untuk pemanfaatan lahan tersebut,” kata Ayu. (001)

 

 

Tag: