SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan rapat pemantapan pelaksanaan penanaman pohon dibantaran Sungai Karang Mumus (SKM) yang sudah dinormalisasi Pemkot Samarinda.
Rapat pemantapan ini bertujuan untuk membuka ruang terbuka hijau (RTH) agar pohon tersebut nantinya dapat menyerap luapan air, serta mengurangi dampak banjir di kota Samarinda.
Sedikitnya ada sebanyak 588 lubang di bantaran sungai sepanjang 730 meter yang akan ditanami pohon penghijau.
“Kami akui masih banyak keterbatasan logistik seperti alat untuk menanam pohon yang ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Karena alat tersebut dipakai setiap hari untuk mengangkut sampah se kota Samarinda,” kata Wawali saat seusai menghadiri Rapat di DLH Kota Samarinda, Jumat (14/1/2021) pagi.
Menurut Wawali, Pemkot sendiri akan terus menerus berusaha menghijaukan bantaran SKM, termasuk dengan cara gotong royong.
“Kita harus tetap semangat, bergotong royong, jangan kendor walaupun kegiatan ini tanpa menggunakan anggaran. Kita harus kuat untuk perubahan bersama dengan masyarakat,” ujarnya.
Kendati demikian, Kepala DLH Nurrahmani, menambahkan, Pemkot telah mencari jalan keluar untuk mendapatkan pohon penghijau yang akan ditanam dengan mengajak beberapa Perusahan untuk berkontribusi melalui program Corporate Social Responbility (CSR) yang ada di Kota Samarinda.
“Ada 8 titik yang akan dihijaukan, karena kita ingin yang berkualitas, pelaksanaannya nantinya difokuskan pada satu titik pertama dahulu, yang lain menyusul secara bertahap,” ujarnya. (adv)
Tag: Penghijauan