WHO: Omicron Berbahaya Bagi yang Belum Divaksinasi

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers di Jenewa Swiss 3 Juli 2020. (Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS)

JENEWA.NIAGA.ASIA – Omicron, varian baru COVID-19 yang sangat menular mengakibatkan dampak ringan bagi yang terpapar ketimbang varian Delta. Namun demikian Omicron tetap menjadi ‘virus berbahaya’ terutama bagi mereka yang belum divaksinasi.

Dalam keterangan pers Rabu (12/1), Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, lebih dari 90 negara belum memenuhi target vaksinasi 40% dari populasi mereka dan lebih dari 85% orang di Afrika belum menerima dosis tunggal.

“Kita tidak boleh membiarkan virus ini naik bebas atau mengibarkan bendera putih, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia tetap tidak divaksinasi,” kata Tedros, dikutip Niaga Asia dari Reuters, Kamis (13/1).

Dalam laporan epidemiologi mingguannya pada hari Selasa (11/1), WHO mengatakan kasus meningkat sebesar 55%, atau 15 juta, dalam seminggu hingga 9 Januari dari seminggu sebelumnya. Sejauh ini menjadi kasus terbanyak dilaporkan dalam satu minggu.

“Lonjakan besar dalam infeksi ini didorong oleh varian Omicron, yang dengan cepat menggantikan Delta di hampir semua negara,” ujar Tedros.

Dia mengatakan mayoritas orang yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia, dengan COVID-19 tidak divaksinasi dan jika penularan tidak dibatasi, ada risiko lebih besar dari varian lain yang muncul yang bahkan bisa lebih menular, dan lebih mematikan, daripada Omicron.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: