WNI di Irak Diminta Meningkatkan Kewaspadaan

aa

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menegerluarkan pernyataan mengenai eskalasi situasi di Irak paska terbunuhnya komandan militer Iran paling berpengaruh, Jenderal Qasem Soleimani  di Baghdad, terhantam rudal yang ditembakkan oleh pesawat tanpa awak milik Angkatan Udara Amerika Serikat, Jumat (03/1/2020).

Atas peristiwa itu, Kemlu RI dalam rilisnya Sabtu (4/1) menyatakan, Indonesia prihatin dengan eskalasi situasi yang terjadi di Irak dan  meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi.

“Kemlu menghimbau WNI di Irak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Segera hubungi KBRI jika memerlukan informasi/bantuan. Hotline KBRI Baghdad +9647500365228,” tulis Kemlu dalam pernyataannya.

Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengonfirmasi serangan yang menewaskan Soleimani merupakan perintah langsung dari Presiden Donald Trump. Soleimani merupakan kepala dari pasukan elite Iran Quds. Selain Soleimani, serangan udara AS pada 3 Januari juga menewaskan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan PMF.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei memperingatkan akan adanya ganjaran atas kematian Soleimani. “Ganjaran keras menunggu terhadap siapa pun yang berada di balik tindakan kriminal ini,” ujar Khamenei.

Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa tekad negaranya melawan AS semakin kuat usai kematian Soleimani.”Jenderal Soleimani tewas martir dan ini membuat Iran lebih bertekad menentang ekspansionisme Amerika dan mempertahankan nilai-nilai Islam kita,” kata Rouhani.  (*/001)

 

Tag: