WNI di Luar Negeri akan Mencoblos 8-14 April

aa
Arief Budiman

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Ketua KPU Arief Budiman menyebutkan WNI yang berada di luar negeri akan mencoblos lebih awal. Sebanyak 2.058.191 jiwa di 130 negara melakukan pemilihan pada 8-14 April 2019.“Enggak (serentak dengan Indonesia). Kita lakukan vo­ting awal. Jadi, dia yang di luar negeri memilih lebih awal. Kita sediakan durasi waktunya selama satu minggu mulai 8-14 April 2019,” kata Arief di gudang logistik KPU, Kompleks Zoodia, Kota Tangerang, kemarin.

Menurut Arief, jadwal pemilu ditentukan berdasarkan waktu yang terbaik bagi WNI di luar negeri agar semua WNI di luar negeri bisa menggunakan hak suaranya. “Mereka silakan memilih hari Senin-Minggu karena di beberapa negara ada yang bisa hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu. Pokoknya satu minggu kita sediakan,” ujarnya.

Seperti diketahui, pemungutan suara di dalam negeri digelar serentak pada 17 April 2019. Meski berbeda dengan luar negeri, Arief mengatakan jadwal penghitungan suara tetap sama.  Untuk logistik Pemilu 2019 di luar negeri belum rampung.

KPU masih berupaya menyelesaikan 4,5 juta surat suara yang harus dikirim ke 130 negara. Jumlah WNI di luar negeri yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) pilpres dan pileg mencapai 2.058.191 jiwa. KPU harus mencetak dua kali lipat jumlah DPT dan surat suara cadangan sebanyak 2%. “Jadi, sekitar 4,5 juta surat suara di 130 negara. Sebagian sudah selesai, sebagian masih dalam proses,” kata Arief. Meski demikian, Arief memastikan proses produksi pencetakan surat suara tidak memakan waktu lama. Mesin produksi itu, katanya, dalam 1 jam dapat mencetak 20 sampai 30 ribu surat suara.

Seperti diketahui, ada 2.058.191 pemilih berada di luar negeri yang tersebar di 130 negara. Rinciannya, pemilih laki-laki sebanyak 902.727  jiwa dan perempuan 1.155.464 jiwa.  Kemudian, jumlah TPS ada 783, KSK ada 2.345, jumlah kotak pos ada 429. Dari 2.058.191 pemilih yang tersebar di 130 negara, 2 juta pemilih berdomisili di Kuala Lumpur, Malaysia. “Dari total DPT itu, pemilih terbanyak terdapat di Kuala Lumpur sebanyak 558.873 pemilih,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman Mohammad Fachir. Kemudian disusul Taipei sebanyak 277.065 pemilih.

Sumber: Media Indonesia