Yonif Raider 600/Modang Kawal Pengecekan Ulang Titik Batas Indonesia-Malaysia

aa

Kegiataan pengecekan ulang titik batas batas negara RI – Malaysia di daratan Pulau Sebatik. (Foto Satgas Pamtas, Yonif Raider/600 Modang).

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Satuan tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia), Yonif Raider 600/Modang mengawal personel Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia bersama Jabatan Ukur dan Pemetaan (Jupem) Malaysia melaksanakan pengecekan ulang titik  batas negara yang selama disengketakan dua negara.

Pengecekan ulang batas negara RI-Malaysia di pulau Sebatik Indonesia dikawal  8 orang personel Satgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang dan 8 orang pasukan Tentara Diraja Malaysia (TDRM). “Tugas TNI dan TDM mengamankan lokasi kegiatan, untuk pengukuran dikerjakan Big Indonesia bersama Jupem Malaysia,” kata Dansatgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang Mayor Infanteri Ronald Wahyudi, Minggu (14/7/2019).

Pengawal dari Satgas Pamtas berasal dari Kompi 1 Wilayah Pulau Sebatik dipimpin Perwira Topografi Ltd Corp Topografi Hartoyo, sedangan dari TDRM dari Jupem Karean tugas mereka melintasi dua wilayah Indonesia.

Wilayah pengukuran adalah titik perbatasan yang selama ini masih dalam klaim Indonesia-Malaysia dengan posisi koordinat berbeda dari patok di wilayah timur Pulau Sebatik sampai dengan wilayah barat. “Ada 10 patok perbatasan di Pulau Sebatik yang hingga kini masih diperdebatkan. Pengukruan ini adalah kelanjutan dari program Nasional yang dilaksanakan Direktorat Topografi,” jelas Ronald.

aa
Pengecekan ulang titik batas negara Indonesia-Malaysia di wilayah timur, perairan Sebatik. (Foto Satgas Pamtas Yonig Raiders 600/Modang)

Dansatgas mengatakan, kegiatan pengukuran ulang diharapkan dapat segera mempertegas batas negara yang selama ini disengketakan, sehingga nanti  satuan yang sedang bertugas untuk menjaga perbatasan dapat melaksanakan tugas dengan maksimal.

Pengawalan dan pelaksanaan pengukuran batas negara dijadwalkan selama 3 hari, masing-masing tim telah saling bersepakat membagi dan menentuka jumlah penelitian posisi koordinat batas negara pada pertama di 5 patok referensi, hari kedua pada 3 patok referensi dan hari ketiga di 2 patok referensi. “Kita berhadap kegiatan cepat selesai dan kedua negara saling menerima batas negara, sehingag tidak adad lagi perbedaan pendapat,” ujarnya.

Sebagaimana peta milik Indonesiaa, batas wilayah sektor timur di pulau Sebatik dengan sudut 4 derajat 10 menit Lintang Utara. Penetapan batas negara Indonesia – Malaysia ini karena mengacu pada perjanjian antara Belanda dan Inggris.

Pemerintah Hindia Belanda mewakili Indonesia dan Inggris mewakili Malaysia melakukan pertemuan menentukan titik kedua negara jajahan pada 1891, 1915 hingga tahun 1928 yang dituangkan dalam perjanjian treaty atau Traktat, namun dalam pengukuran tidak menegaskan batas secara keseluruhan.”Belanda-Inggris meletakkan pilarnya tidak tepat 4 derajat 10 menit lintang utara karena pada waktu itu penentuan titik patok tidak menggunakan GPS,” sebut Dansatgas.

Badan Informasi Geospasial Indonesia tetap kerkeyakinan posisi patok dua negara berada di pada titik 4 derajat 10 menit lintang utara yang jika dilihat secara koordinat, letak batas negara Indonesia masuk ke wilayah Malaysia. (001)