
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, mengajak peserta East Borneo Internasional Foklore Festival (EBIFF) dari enam negara, berkunjung ke Museum Samarinda di Jalan Bhayangkara, di hari kelima rangkaian EBIFF 2024, Minggu 28 Juli 2024.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Ririn Sari Dewi mengatakan, para peserta dari kedutaan besar enam negara ini terlihat sangat antusias mengenal lebih dalam tentang sejarah kota Samarinda.
“Sebelumnya mereka juga telah mengikuti penghijauan di Pampang, mengenal lebih dalam tentang Kaltim, terlihat mereka sangat antusias menonton pertunjukan seni di Pampang. Bahkan mereka juga membeli suvenir khas Kaltim sebagai oleh-oleh,” kata Ririn ditemui di Museum Samarinda.
Baca juga: Tiket Pesawat Mahal Jadi Kendala Turki dan India Ikut Ramaikan EBIFF 2024 di Kaltim
Ririn menerangkan, Museum Samarinda dipilih sebagai salah satu lokasi kunjungan para peserta EBIFF 2024, karena di dalam Museum Samarinda ini menyimpan begitu banyak sejarah ibu kota Provinsi Kaltim.

Mulai dari sejarah Wali Kota Samarinda, data pendukung sejarah pembangunan Samarinda, artefak dan berbagai barang-barang melambangkan kebudayaan. Selain itu terdapat juga berbagai alat musik khas tradisional, guci, pakaian khas Samarinda, dan kain Samarinda.
“Budaya pengembangan Nusantara ada tiga yakni budaya pesisir, pedalaman dan keraton. Di sini ada beberapa alat musik tradisional seperti gendang dan sappe’, serta alat tenun tradisional untuk menenun sarung Samarinda,” ujar Ririn.

Selain itu, terdapat juga beberapa senjata tradisional dari berbagai suku bangsa yang dikenalkan kepada para peserta EBIFF 2024.
“Di sini ada mandau dengan berbagai karakteristik, dengan bentuk yang berbeda-beda menyiratkan berbagai sejarahnya dan filosofi tersendiri,” terang Ririn.

Dijelaskan Ririn, setelah melihat barang-barang bersejarah peninggalan di Museum Samarinda, para peserta EBIFF akan diajak ke Citra Niaga untuk melihat secara langsung hasil tenun Samarinda yang diperjualbelikan secara komersial.
“Nanti kita akan ajak mereka ke Citra Niaga untuk melihat hasil tenun kita, nanti mereka bisa beli, dan memberikan dampak dalam menggerakkan pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif yang ada di Samarinda,” jelas Ririn.
Dengan dikenalkannya lebih dalam sejarah Kaltim khususnya Samarinda ini, harapannya lebih mengenalkan budaya dan pariwisata yang ada di Kaltim ke depannya, serta menaikan branding Kaltim menuju Internasional.

“Harapannya ini dapat menaikan branding Kaltim. Kaltim ini memiliki banyak potensi budaya dan pariwisata, melalui story telling tadi, para peserta EBIFF harapannya dapat kita kerjasamakan ke depannya agar bisa mendunia dan masyarakat luas makin banyak yang tahu tentang Kaltim,” jelas Ririn Sari Dewi.
Diketahui, peserta EBIFF 2024 yang mengikuti tur ke Museum Samarinda ini berasal dari kedutaan besar enam negara yakni Bulgaria, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Polandia dan Amerika Serikat.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: EBIFF 2024KaltimKebudayaanPariwisataSamarinda