Personal Branding

Cerpen Karya: Efrinaldi

Ilustrasi.

“Uda digunjingkan orang,” kata istriku suatu sore.

“Biar saja!” kataku

“Tetapi ada hal yang tidak benar dan menjelekkan citra Uda,” kata istriku

“Ah, sudahlah!” kataku seperti tidak peduli.

Kemudian aku merenung. Berikut  pandanganku di ujung perenunganku.

*

Publik mengenal kita dari apa yang terlihat dan terdengar di publik. Apa yang terlihat dan terdengar di publik bisa jadi sesuatu yang alamiah, bisa juga hasil rekayasa atau lebih dikenal dengan upaya personal branding.

Penilaian paripurna pada akhirnya akan tercapai juga sebagaimana pun hebatnya orang memoles dirinya dengan upaya personal branding yang canggih.

Masalahnya, sering pejabat publik yang diandalkan atau berpengaruh besar pada kehidupan orang banyak hanyalah produk polesan rekayasa.

Aku berusaha menghindari untuk membahas lebih lanjut tentang seseorang atau sekelompok pejabat publik. Itu akan memberikan pembuktian yang panjang.

Aku cuma mau kasih contoh. Banyak tokoh publik seperti artis yang demikian gemilang di mata publik akhirnya berakhir dengan mengenaskan. Kita melihat kehidupan artis yang memiliki keluarga yang harmonis berakhir dengan perceraianan.

Aku juga pernah mendengar pebisnis besar berakhir dengan kebangkrutan. Juga juga pernah mendengar kisah sukses pebisnis India yang kaya raya, tetapi anak tunggalnya mati bunuh diri dengan meloncat dari lantai atas rumahnya yang mewah.

Personal branding adalah upaya mendefinisikan diri dan mengkomunikasikan ke publik. Itu baik-baik saja. Itu adalah upaya memfokuskan diri atas pencapaian sesuatu. Dengan itu juga diharapkan publik merespons dengan baik.

Banyak orang mengabaikan personal branding. Ini membuat dia tidak dikenal di publik. Mungkin dia memiliki karya yang hebat, tetapi tidak direspons publik dengan semestinya. Mungkin dia hanya dikenal oleh lingkungan kecilnya di mana dia sangat intens berinteraksi sehari-hari.

Namun, dia tidak dikenal di masyarakat lebih luas.

Bagi sebagian orang, tidaklah penting dikenal masyarakat, yang penting dia mendapatkan apa yang diinginkannya. Katakanlah seorang peternak ayam negeri besar tidak perlu dikenal luas masyarakat, dia hanya fokus menjalin relasi dengan pihak yang penting dalam bisnis peternakannya.

Bagi orang yang menghendaki jabatan publik, sangat penting melakukan upaya personal branding. Ketika demikian hebat persaingan antar tokoh publik, ada yang melakukan upaya berlebihan.

Kita melihat fenomena banyak orang mengguyurkan dana ke masyarakat agar dikenal sebagai orang yang memperjuangkan masyarakat. Ya, baru-baru saja kita lihat menjelang pileg. Namun, masyarakat akhirnya bisa berbalik, ketika apa yang terjadi setelahnya. Namun, sering keaslian terlihat belakangan. Ketika masyarakat kecewa, masyarakat akan lari darinya.

*

“Orang menggunjingkan Uda di belakang Uda. Bahkan ada yang menjelek-jelekkan,” kata istriku mengulangi perkataannya.

“Orang yang tidak kenal Uda saja yang menjelek-jelekkan Uda,” kataku dengan nada agak narsis.

“Buktinya?” kata istriku sambil tersenyum kenes.

“Buktinya dirimu makin lengket dengan Uda setelah 28 tahun hidup bersama,” kataku.

“Aku mengerti. Mereka yang menjelek-jelekkan Uda adalah orang yang tidak mengenal Uda. Bisa juga karena orang itu iri,” kata istriku.

“Kenapa ada yang iri?” tanyaku

“Ya, manusia itu kan ada yang demikian. Terlebih orang yang sensitif,” kata istriku.

Aku mengangguk-angguk tanda setuju.

“Terus orang yang tidak mengenal Uda harus diapakan?” tanyaku.

“Terserah Uda. Apa ada manfaatnya bagi Uda? ujar istriku.

Aku terdiam. Aku berpikir, Siapa saja yang harus mengenalku?

Sebentar terdiam, istriku berkata dengan nada menahan geli.

“Eh, jangan berusaha mempromosikan diri jadi pria idaman wanita, ya?” kata istriku..

“Ya, tidak lah!” jawabku

Istriku kembali biasa-biasa saja. Aku tahu dia yakin kalau aku bukanlah lelaki demikan.

“Terus? Siapa yang harus mengenal Uda?” tanyaku menyelidik.

“Tidak usah lah dibahas!” kata istriku sambil melenggang pergi.

Benar juga, itu urusan diri sendiri, rahasia perusahaan.

*

Personal branding penting, terlebih untuk orang yang menceburkan diri pada bidang yang membutuhkan pencitraan baik di mata publik. Namun, sebenarnya yang pertama dan utama adalah pembangunan karakter. Ketika karakter baik telah dimiliki, persoalan personal branding adalah urusan lebih mudah. Berlian bernilai tinggi, apalagi telah dipoles dengan sempurna! Demikianlah adanya!@

Tag: