Cerpen Karya: Efrinaldi
Kalau aku ditanya apakah menyukai stabilitas atau perubahan, maka aku akan jawab menyukai stabilitas. Bukan berarti aku menyukai kemandegan. Buktinya hidupku penuh dinamika sampai mendekati tua ini.
Aku melihat bahwa perubahan itu adalah kesemestian, bukan tujuan. Tidak ada kehidupan tanpa perubahan dan itu adalah bumbu kehidupan dalam rangka mencapai stabilitas jangka panjang.
Aku sangat terganggu dulu dengan pendapat yang mengatakan orang yang berhasil adalah yang peka dengan perubahan. Aku menilai itu adalah usikan agar orang bergerak, bertindak dan lebih rajin dalam berusaha.
Sayang tidak dijelaskan apa yang dimaksud, sehingga yang tertangkap adalah usikan yang tidak perlu bagi orang yang sudah berjalan di track yang benar. Itulah bahayanya jargon, seolah kebenaran universal, yang bisa membahayakan orang lain yang tidak tepat.
Kita melihat fenomena Generasi-Z yang mudah sekali berpindah-pindah tempat kerja, begitu ada hambatan sedikit saja yang dihadapi. Pada hal, kesuksesan yang berbasis kompetensi yang mumpuni hanya bisa dicapai dengan menekuni pekerjaan dalam waktu relatif lama.
Kebiasaan mudah berputar haluan menjadikan orang tidak menjadi apa-apa. Itu yang kukatakan pada yuniorku dulu di perusahaan tempatku bekerja di bagian penelitian dan pengembangan.
Aku dulu sewaktu sekolah dan kuliah menyukai pemikiran yang dinamis. Pandanganku yang melebar dalam banyak hal, bisa jadi salah satu penyebab seorang sahabatku malah terombang ambing, tidak fokus dalam pekerjaannya.
Dia pernah menekuni bisnis eceran makanan jadi, kemudian membuka restoran, pindah lokasi restoran dan bisnis MLM. Aku rasa dia akan lebih berhasil kalau dia bertahan di bisnisnya dalam jangka waktu lebih lama, tidak mudah berubah.
Sementara sahabatku lainnya yang suka menentangku dalam banyak perdebatan, malah sebaliknya. Dia menekuni bisnis restoran dari sejak awal bekerja sampai kini di usia kepala enam. Dia berhasil membangun jaringan restoran puluhan unit. Benar adanya hipotesa ini sangat lemah. Juga pengaruhku terhadap teman itu belum tentu signifikan.
Aku mau katakan bahwa jangan mudah pecah konsentrasi dan tetap fokus dalam berusaha. Perubahan diartikan sebagai menangkap peluang, mengatasi ancaman, mengatasi kelemahan dan memanfaatkan kekuatan.
Apa pun bidang yang ditekuni, sebenarnya tidak masalah. Betapa banyak orang yang berhasil dan juga berapa banyak orang gagal di bidang yang sama Apa yang membedakan? Aku rasa adalah konsistensi pada yang ditekuninya dengan tetap menyiasati perubahan lingkungan bisnis/ usahanya.
*
Apa yang Uda pikirkan?” tanya istriku.
“Aku risau dengan tidak fokusnya anak-anak muda,” kataku.
“Ah, jangan terlalu risau. Mereka juga punya potensi. Bisa jadi potensi mereka melebihi generasi kita,” jawab istriku yakin.
Pendapat istriku meredakan kecemasanku.
“Uda merasa apa yang ingin dikatakan telah diungkapkan walau sebatas pada istri Uda, syukur-syukur di lain kesempatan Uda juga akan mengatakannya,” kataku lebih lanjut.
“Jangan-jangan nanti muncul dalam cerpen Uda berikutnya!” goda istriku.
Aku hanya tersenyum.@
Tag: Cerpen