APBN Dukung Pembangunan Pasar Sanggeng Manokwari Rp162,8 Miliar

Pasar Sanggeng Manokwari, Papua Barat. (Foto Kementerian PU/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berperan penting dalam upaya pembangunan infrastruktur guna mendukung perekonomian dan kesejahteraan rakyat, salah satunya melalui revitalisasi Pasar Sanggeng di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, dalam keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (29/10) mengatakan, dengan selesainya pembangunan Pasar Sanggeng yang berkualitas, diharapkan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Manokwari, terutama dalam menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakkan sektor riil atau UMKM.

“Pasar Sanggeng yang berada di tengah kota Kabupaten Manokwari diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat dan menjadi sumber utama pendapat daerah,” terang Wamen PU Diana.

Dengan bangunan pasar yang baru, Pemerintah ingin memastikan penyediaan fasilitas yang modern, lingkungan yang tertib, dan bersih, serta kemudahan akses bagi masyarakat pasar bisa terpenuhi.

Pembangunan Pasar Sanggeng mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua Barat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya sejak 2023 dengan anggaran APBN senilai Rp162,8 miliar.

Pasar Sanggeng berdiri di atas lahan seluas 27.809 m2 dengan desain bangunan bertingkat 3 dengan luas bangunan 21.519 m2. Pekerjaan konstruksi Pasar Sanggeng telah disesuaikan dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, sehingga pedagang maupun pembeli merasa nyaman.

Bangunan pasar terdiri dari lantai 1 seluas 6.160 m2, lantai 2 seluas 5.101 m2, dan lantai 3 seluas 5.101 m2 dengan jumlah kios sebanyak 394 unit dan los pedagang 1.016 unit. Pasar Sanggeng  diharapkan menopang perdagangan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, terlebih berada tidak jauh dari pelabuhan dan pusat pelelangan ikan Manokwari, sehingga dapat menyokong pertumbuhan perekonomian.

Sumber: Biro KLI Kementerian Keuangan | Editor: Intoniswan

Tag: