SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dua artis film ‘Kukejar Mimpi’, Boah Sartika dan Attala Abelard, tampil di hadapan ratusan pelajar beberapa SMA dan SMK Samarinda, Kamis 28 Maret 2024. Keduanya banyak menyampaikan cerita yang menginspirasi sekaligus memotivasi untuk mengejar cita-cita.
Kehadiran Boah dan Attala memang digagas untuk memberi warna di acara jumpa artis film ‘Kukejar Mimpi’, di Gedung Rizanii Asnawi, Taman Budaya Kaltim, Samarinda.
Menurut Boah yang juga seorang komika ini, dari film itu banyak hal yang menarik dan inspiratif, selain bagaimana perjuangan Mimpi (Aisyah Aqila) dkk yang didukung Leo (Oka Antara) untuk menggapai mimpi.
“Di film itu saya berperan sebagai seorang anak yang mempunyai ayah yang pemarah. Padahal dalam kehidupan sehari-hari saya anak yatim yang ditinggal ayah ke surga. Ada adegan di mana saya dimarahi ayah. Di situ saya merasakan betapa nikmatnya dimarahi ayah,” ungkap Boah.
Di bagian lain, Attala memberikan motivasi agar jangan takut membuat konten, entah di Youtube atau di Instagram.
“Bikin saja konten dan tayangkan di medsos. Sebagai penyaluran bakat yang menyenangkan. Siapa tahu viral dan menghasilkan cuan,” tambahnya.
Sedang untuk menjadi artis film, keduanya menyampaikan bahwa jalan menuju ke arah itu cukup panjang dan memerlukan totalitas.
“Tidak bisa lagi instan,” ujar Attala.
Sementara itu, penggagas acara Etty Soebagyo menyebut kegiatan seperti ini sangat perlu, sebagai upaya meningkatkan motivasi pelajar dalam mengejar cita-cita.
“Sengaja kami hadirkan artis pendukung ‘Kukejar Mimpi’ agar para pelajar termotivasi dengan film dan cerita dari para artis,” cetusnya.
“Kami sengaja memfasilitasi agar jumpa artis yang kami kemas dalam dialog budaya bermanfaat bagi pelajar dan seniman,” kata Kepala Taman Budaya Kaltim, Novarita, menambahkan.
Film yang disutradarai Indra Gunawan dan dibintangi Oka Antara, Aisyah Aqila, Novia Bachmid, Boah Sartika dan lainnya ini menceritakan tentang seorang pelajar SMA, Mimpi (Aisyah Aqila) bersama dengan enam orang temannya, dan dibimbing seorang pensiunan tentara, Leo (Oka Antara), berjuang meraih prestasi Cheerleader (pemandu sorak)
Sementara Cheerleader sendiri dianggap sebagai aktifitas paduan olahraga dan seni yang negatif di masyarakat. Termasuk keluarga tujuh sekawan itupun tidak suka dengan kegiatan anak-anaknya. Film itu hingga hari ini diputar serentak di Bioskop XXI seluruh Indonesia.
Penulis: Hamdani | Editor: Saud Rosadi
Tag: FILMInstagramKesenianKonten KreatorPendidikanSamarindaYoutube