Bappebti Lakukan Penanganan Aduan Berjenjang

Plt Kepala  Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka  Komoditi, Kasan. (Foto Istimewa)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Badan   Pengawas   Perdagangan   Berjangka   Komoditi (Bappebti) menangani aduan dan menyelesaikan pengaduan secara berjenjang. Seluruh proses pemeriksaan, gelar  kasus,  dan  pengenaan  sanksi  telah  dilakukan  sesuai  prosedur  dalam  peraturan  perundang-undangan di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK).

Hal ini berdasarkan ketentuan pasal 61 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Berikutnya, diatur  lebih  lanjut  melalui  Pasal  3 Peraturan Bappebti Nomor  4 Tahun 2020tentang   Pedoman   Penyelesaian   Perselisihan   Nasabah   di   Bidang   PBK.

Demikian   diutarakan Plt.   Kepala Bappebti, Kasan, merespons   pemberitaan   Ombudsman   RI   terkait penanganan pengaduan nasabah pialang berjangka.

”Bappebti  menangani  aduan  dan  menyelesaikan  pengaduan  secara  berjenjang.  Artinya, Bappebti tidak  pernah  diam  dalam  melindungi  nasabah.  Sanksi  administratif  yang  dikenakan  Bappebti merupakan  hasil  proses  akhir  atas  pemeriksaan  tim  Bappebti  pada  penanganan  pengaduan  atas pelanggaran  ketentuan  yang  sifatnya  administratif,” jelas Kasan di  Jakarta, hari Minggu(14/1).

Kasan menambahkan, terkait  permintaan  pengembalian  dana  atau  ganti  rugi  kepada  Bappebti, disediakan   jalur   penyelesaian   melalui   pengadilan   negeri   atau   proses   arbitrase   pada   Badan Arbitrase   Perdagangan   Berjangka   Komoditi   Indonesia   (BAKTI) sesuai   peraturan   perundang-undangan  di  bidang  PBK.

Hal  ini sesuai  pilihan  penyelesaian  perselisihan  hukum  yang  tercantum dalam dokumen perjanjian pemberian amanat nasabah.

Lebih  lanjut, Bappebti  mengoptimalisasi  pengawasanuntuk  memperkuat  perlindungan  terhadap masyarakat.  Dalam  strategi  pengawasan  tersebut,  Bappebti  melakukan  beberapa  langkah  antara lain melalui penguatan regulasi dan literasi; integrasi sistem aplikasi; dan penerapan sistem rating pialang  berjangka.  Berikutnya, penyelesaian  penanganan  pengaduan dan  penguatan  kerjasama seperti dengan Kejaksaan Agung RI.

Bappebti  juga  merupakan  anggota  yang  aktif  dalam  Satuan  Tugas  Pemberantasan  Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI). Di forum internasional, Indonesia menjadi anggota tetap Financial Action  Task  Forces  (FATF)  pada rapat  pleno  pada25  Oktober  2023 silam di  Paris, Prancis.

“Keanggotaan   tersebut   menunjukkan peran   aktif   Bappebti dalam   memerangi   tindak   pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme,” ujar Kasan.

Selama 2023, imbuh Kasan, Bappebti  menerima  177  pengaduan  nasabah  terhadap  perusahaan pialang  berjangka.  Dari  sejumlah  aduan  tersebut,  82  pengaduan  nasabah  telah  selesai  ditangani Bappebti sedangkan 95 kasus pengaduan masih dalam proses penyelesaian.

Untuk   mengurangi   jumlah   aduan   tersebut,   hal   terpenting   yang   dilakukan   Bappebti, lanjut Kasan, adalah penguatan  regulasi  dan  literasi  serta  optimalisasi  implementasi  terbentuknya  Lembaga  Sertifikasi Profesi  PBK  (LSP-PBK).

LSP  PBK didirikan  berdasarkan  Surat  Keputusan  Badan  Nasional  Sertifikasi Profesi (BNSP) No. Kep.2048/BNSP/IX/2023 tanggal 22 September 2023 tentang Lisensi LSP-PBK. Saat ini,telah terdapat 48 asesor yang memiliki sertifikat LSP-PBK dari BNSP.

Dalam waktu dekat,LSP-PBK  akan  melaksanakan  sertifikasi  kompetensi sumber  daya  manusia(SDM) di  bidang  PBK untuk   Wakil   Pialang   Berjangka   (WPB)   dan   Wakil   Penasihat   Berjangka   (WPA)   melalui   ujian kompetensi dan menerbitkan Tanda Lulus Ujian Profesi (TLUP).

Menurut Kasan, untuk  menjadi  WPB  atau  WPB,  pemegang  TLUP  harus  mengajukan  izin  kepada  Bappebti  untuk dinilai  kembali  kelayakannya.  Melalui  skema  bertahap  ini, diharapkan  SDM  di  bidang  PBK  akan lebih  kompeten  sesuai  dengan  bidang keahliannya,  baik  sebagai  WPB  maupun WPA.

“Dengan demikian, hal ini akan mempengaruhi penurunan aduan nasabah di bidang PBK,” ujarnya.

Penguatan  pengawasan  berbasis teknologi  informasidan  SDM  berkualitas  adalah salah  satu strategi taktis  Bappebti  bersama  para  pemangku  kepentingan dalam  meningkatkan  kinerja  PBK. Strategi  lainnya  yaitu optimalisasi bursa crude  palm  oil (CPO), penguatan  ekosistem  bursa  aset kripto, peningkatan transaksi  multilateral, antara  lain  komoditas timahdan  emas  digital, serta pengembangan  komoditas strategis  lainnya.

“Berikutnya optimalisasi sistem  resi gudangdan penguatan pasar lelang komoditas serta   perbaikan  tata kelola layanan Bappebti  yang berkelanjutan,” pungkas Kasan.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: