Barat Tidak Beri Belarusia Pilihan Soal Senjata Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan Dewan Negara Tertinggi Negara Persatuan Rusia dan Belarus di Kremlin di Moskow, Rusia 6 April 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Negara-negara Barat membuat Belarusia tidak punya pilihan selain mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia, dan lebih baik berhati-hati untuk tidak “melewati garis merah” pada isu-isu strategis utama, kata seorang pejabat senior Belarusia seperti dikutip pada Minggu 28 Mei 2023.

Alexander Volfovich, sekretaris negara Dewan Keamanan Belarus, mengatakan masuk akal bahwa senjata ditarik setelah runtuhnya Soviet 1991 karena Amerika Serikat telah memberikan jaminan keamanan dan tidak menjatuhkan sanksi.

“Hari ini, semuanya telah diruntuhkan. Semua janji yang dibuat hilang selamanya,” kata kantor berita Belta, mengutip pernyataan Volfovich kepada seorang pewawancara di televisi pemerintah, dilansir Reuters.

Belarusia, yang dipimpin oleh Presiden Alexander Lukashenko sejak 1994, adalah sekutu paling setia Rusia di antara negara-negara bekas Soviet, dan mengizinkan wilayahnya digunakan untuk melancarkan invasi Kremlin ke Ukraina pada Februari 2022.

Rusia bergerak maju minggu lalu dengan keputusan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia yang bertujuan untuk mencapai keuntungan khusus di medan perang.

Rusia mengatakan “operasi militer khusus” di Ukraina ditujukan untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai dorongan “kolektif barat” untuk mengobarkan perang proksi dan menimbulkan kekalahan di Moskow.

“Pengerahan senjata nuklir taktis di wilayah Belarus merupakan salah satu langkah pencegahan strategis. Jika masih ada alasan di kepala politisi Barat, tentu saja, mereka tidak akan melewati garis merah ini,” kata Volfovich.

Dia mengatakan setiap upaya untuk menggunakan “bahkan senjata nuklir taktis akan menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah.”

Lukashenko pekan lalu mengatakan senjata-senjata itu sudah dipindahkan, tetapi belum jelas kapan akan ditempatkan.

Amerika Serikat telah mengecam kemungkinan penyebaran senjata nuklir di Belarus, namun mengatakan pendiriannya tentang penggunaan senjata semacam itu belum diubah.

Sanksi Barat diberlakukan di Belarus jauh sebelum invasi sehubungan dengan tindakan keras Lukashenko terhadap hak asasi manusia, terutama penindasan protes massal terhadap apa yang dikatakan lawannya sebagai pemilihan ulangnya yang curang pada tahun 2020.

Setelah kemerdekaan dari pemerintahan Soviet, Belarusia, Ukraina, dan Kazakhstan setuju senjata mereka disingkirkan dan dikembalikan ke Rusia sebagai bagian dari upaya internasional untuk menahan proliferasi.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: