
MUARA WAHAU.NIAGA.ASIA – Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) secara resmi diluncurkan oleh Kemendukbangga/BKKBN pada Selasa (27/5), di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim).
Peluncuran dilakukan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, dan dihadiri oleh Staf Ahli Pendidikan Keluarga TP PKK Kaltim Wahyu Hernaningsih Seno, yang juga Istri Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kaltim, Seno Aji.
Wahyu Hernaningsih menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan agar program Tamasya tidak berhenti dalam acara seremoni, tetapi benar-benar diterapkan hingga ke desa-desa terpencil.
“Program ini jawaban atas kebutuhan riil di lapangan. Banyak orang tua yang bekerja penuh waktu, dan mereka butuh dukungan nyata untuk memastikan anak-anak mereka tetap mendapatkan pengasuhan yang layak,” ujar kepada Niaga.Asia, Rabu (28/5) siang.
Ia menambahkan, TP PKK Kaltim siap menjadi mitra strategis BKKBN dalam implementasi Tamasya, khususnya melalui pelatihan kader, edukasi parenting, serta pemantauan tumbuh kembang anak di posyandu dan taman asuh.
“Program ini melibatkan berbagai kegiatan, termasuk pengasuhan anak, pendidikan, dan pengembangan karakter anak,” bebernya.
Berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 29/KEP/F1/2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan Taman Asuh Sayang Anak, program ini mengusung pendekatan holistik dengan melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta.
“Maka itu, partisipasi masyarakat dan sinergi dengan pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan program ini secara menyeluruh,” jelasnya.
Tak hanya itu, Istri Wagub Provinsi Kaltim ini juga menilai bahwa program Tamasya selaras dengan komitmen daerah dalam menurunkan angka stunting dan memperkuat ketahanan keluarga.
“Program ini bertujuan untuk membantu mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas pengasuhan anak. Kita ingin anak-anak di Kaltim tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak. Kita ingin menciptakan generasi emas Indonesia sejak hari ini,” tegasnya.
Dengan pendekatan terstruktur dan dukungan lintas sektor, peluncuran program Tamasya di Kutai Timur diyakini menjadi langkah awal dalam memperkuat sistem pengasuhan anak di Indonesia, khususnya di Provinsi Kaltim yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Stunting