Bom Bunuh Diri di Kongo Tewaskan Sedikitnya 5 Orang

Seorang anak laki-laki Kongo berjalan melewati tembok di Beni, di Republik Demokratik Kongo, 1 April 2019. Foto diambil 1 April 2019. (REUTERS/Baz Ratner/File Photo)

BENI.NIAGA.ASIA – Serangan bom bunuh diri di sebuah restoran di kota Beni, Kongo Timur pada hari Sabtu (25/12), menewaskan sedikitnya 6 orang termasuk pelaku bom bunuh diri..

Aksi itu menandai kekerasan terbaru di wilayah di mana pasukan Kongo dan Uganda melancarkan kampanye melawan tersangka Islamis.

“Pembom bunuh diri, dicegah oleh penjaga keamanan memasuki bar yang ramai, mengaktifkan bom di pintu masuk bar,” kata juru bicara Gubernur Regional, Général Ekenge Sylvain, dalam sebuah pernyataan, dikutip Niaga Asia dari kantor berita REUTERS, Minggu (26/12).

Enam orang tewas dalam ledakan itu dan 14 lainnya luka-luka, termasuk dua pejabat setempat, kata Sylvain menambahkan.

Dia mengatakan bahwa gerilyawan dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), sebuah kelompok yang bersekutu dengan negara Islam, telah mengaktifkan “sel tidur” di Beni untuk menargetkan warga.

Namun demikian, pernyataan Sylvain tidak memberikan bukti yang menghubungkan mereka dengan aksi bom bunuh diri itu.

ADF juga tidak segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Kongo dan negara tetangganya, Uganda, meluncurkan kampanye militer di daerah itu pada akhir November melawan ADF. Para pejabat sebelumnya menyalahkan kelompok itu atas pemboman di wilayah tersebut.

Wali Kota Beni, Narcisse Muteba Kashale, sebelumnya mengatakan kepada radio lokal bahwa sebuah bom telah meledak di pusat kota.

“Demi keamanan, saya minta masyarakat tetap di rumah,” kata Narcisse.

Seorang wartawan REUTERS yang berada di sekitar kejadian mengatakan, dia mendengar ledakan sekitar pukul 7 malam, tepat setelah misa Katolik sore hari, di dekat jalan utama kota, diikuti dengan suars tembakan.

Juru bicara polisi Nasson Murara mengatakan bahwa petugas menembakkan peluru tajam untuk membubarkan massa yang marah dan berusaha menghalangi penyelidik mengakses lokasi ledakan.

“Tidak ada yang terluka,” sebut Nasson.

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan kursi hijau berserakan di jalan, beberapa di antaranya terbakar. Setidaknya empat mayat, termasuk seorang gadis kecil, terlihat di antara reruntuhan.

REUTERS tidak dapat segera memverifikasi keaslian gambar tersebut.

Kampanye gabungan Kongo dan Uganda, yang diluncurkan pada 30 November, telah merencanakan untuk menargetkan empat kamp ADF, termasuk dua di daerah Beni, kata seorang jenderal Uganda awal bulan ini.

Beni diguncang oleh dua ledakan pada bulan Juni di sebuah gereja Katolik dan di persimpangan di kawasan ramai. Tidak ada yang tewas dalam kedua ledakan kecuali tersangka pembom, yang tewas oleh ledakan kedua.

Sumber : REUTERS | Editor : Saud Rosadi

Tag: