Bupati Nunukan: IPM Tahun 2023 pada Angka 68,32 

Bupati Nunukan Asmin Laura saat menyampaikan nota pengantar RPJPD  2025-2045 di rapat paripurna DPRD Nunukan, Senin (26/6/2024. (Foto : Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Indek Pembangun Manusia (IPM) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), pada tahun 2023 pada angka 68,32 atau naik dibandingkan tahun 2019 yang berada pada angka  66,32.

Demikian dijelaskan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura dalam sidang paripurna DPRD Nunukan dengan agenda, penyampaian nota pengantar atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Nunukan Tahun tahun 2025 – 2045.

“Dalam 5 tahun terakhir IPM Nunukan naik sebesar 2,11 persen. Peningkatan ini terjadi di semua dimensi meliputi,  umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan kualitas hidup masyarakat,” kata Laura, Senin (24/06/2024).

Selanjutnya laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nunukan pada tahun 2023 sebesar 4,16 persen, atau menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar 6,77 persen.

“Penurunan laju pertumbuhan ekonomi  terjadi karena adanya wabah Covid-19 di tahun 2020 – 2021 dan dampak ekonomi global,” ujar Laura.

Kemudian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)) Nunukan dalam kurun waktu 5 tahun berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. TPT tahun 2023  di angka 2,69 persen jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2029 sebesar 3,91 persen.

“Angka TPT Nunukan tahun 2023 lebih rendah dari Provinsi Kaltara dan nasional, Pemerintah Nunukan akan melakukan mengevaluasi perbaikan di tahun berikutnya,” ucapnya.

Laura menuturkan, angka kemiskinan merupakan salah satu tolok ukur kesejahteraan masyarakat yang berkaitan erat dengan faktor ekonomi. Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang harus diperhatikan pemerintah daerah.

Pada tahun 2019, angka kemiskinan Nunukan sebesar 6,11 dan tahun 2023 sebesar 5,53 persen. Turunnya angka kemiskinan ini tidak lepas dari upaya pemerintah yang terus menerus memperbaiki taraf hidup ekonomi masyarakat.

“Kalau dibanding Provinsi Kaltara dan nasional, angka kemiskinan kita tahun 2023 lebih rendah, tapi Nunukan akan terus menunjukan kemiskinan secara bertahap,”  bebernya.

Sementara itu, Gini Rasio Gini Nunukan periode 2019 – 2023 lebih baik dibandingkan dengan Provinsi Kaltara dan nasional. Rata-rata pertumbuhan indeks gini rasio Nunukan cenderung, pada tahun 2023 sebesar 0,26.

“Ketika indek gini mengalami penurunan, maka secara otomatis pendapatan dan pengeluaran masyarakat Nunukan semakin merata,” ucapnya.

Diakhir ota penjelasannya, Laura menyebutkan bahwa proyeksi pertumbuhan penduduk Nunukan di tahun 2045 atau 20 tahun kedepan mencapai 272.981 jiwa. Pertumbuhan penduduk dalam jangka panjang akan mempengaruhi kebutuhan sarana dan prasarana masyarakat.

Proyeksi sarana prasarana bertujuan untuk mengetahui kebutuhan infrastruktur di masa mendatang, agar keberadaan dan pelayanan sarana prasarana dapat terpenuhi dan terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat .

“Kita harus memikirkan proyeksi kebutuhan rumah tempat tinggal, kebutuhan air minum, kebutuhan listrik, kebutuhan pengelolaan sampah, dan kebutuhan fasilitas kesehatan/pendidikan. Kebutuhan itu harus masuk di visi RPJPD tahun 2025 – 2045,” tutupnya.

Penulis: Budi AnshorI | Editor : Intoniswan | Advertorial

Tag: